2. Hari Perempuan Internasional: Perempuan dan Dampak Krisis Iklim yang Tak Bisa Dipisahkan
Kawan Puan, hari ini kita bersama-sama merayakan International Women's Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.
Setiap tahunnya, Hari Perempuan Internasional sendiri selalu mengangkat tema yang berbeda. Kali ini adalah Invest in Women: Accelerate Progress.
Tema ini mengandung makna bahwa isu-isu perempuan terutama kesetaraan dan kesejahteraan masih jadi aspek yang perlu diperhatikan. Ada lima bidang utama yang hendak diangkat dalam tema ini untuk memastikan perempuan makin berdaya, yakni:
- Berinvestasi pada Perempuan: Masalah Hak Asasi Manusia.
- Mengakhiri Kemiskinan.
- Menerapkan Pembiayaan Responsif Gender.
- Peralihan Sistem Perekonomian.
- Mendukung Perubahan Feminis
Dari kelima bidang itu, mengakhiri kemiskinan menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
Pandemi, gejolak ekonomi, hingga bencana iklim atau krisis iklim menjadi sedikit dari banyak penyebab perempuan akhirnya menjadi kelompok paling rentan yang terdampak.
Khalisah Kalid, Public Engagement and Action Manager, dan Political Working Group Leader Greenpeace Indonesia mengatakan, krisis iklim tidak bisa dipandang secara netral gender.
Artinya, ada dampak besar yang dirasakan perempuan, namun tidak dirasakan oleh laki-laki terkait adanya krisis iklim atau bencana iklim.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional: Ada 289.111 Kasus Kekerasaan terhadap Perempuan Tercatat di Tahun 2023