BERITA TERPOPULER TRENDING TOPIC: Perempuan dan Dampak Krisis Iklim hingga Tontonan Korea Maret

Linda Fitria - Sabtu, 9 Maret 2024
Sinopsis drakor Viu tayang Maret
Sinopsis drakor Viu tayang Maret Viu

Parapuan.co - Berikut ini sederet berita terpopuler di kanal Trending Topic, Sabtu (9/3/2024), salah satunya perempuan dan dampak krisis iklim yang tak bisa dipisahkan.

1. 4 Sinopsis Drakor dan Film Korea Tayang Maret di Viu, Cocok Buat Ngabuburit

Kawan Puan, ada banyak sinopsis drakor dan film Korea tayang Maret di Viu yang bisa kamu simak. Apa saja tayangan menarik yang akan tayang di bulan puasa nanti? Yuk simak sinopsis drakor dan filmnya dulu.

1. The Escape of The Seven Season 2: Resurrection (29 Maret 2024)

Drama The Escape of the Seven season 1 yang tayang Viu sukses membuat para penonton penasaran dengan jalan cerita misterinya.

Bagi yang masih penasaran, jangan khawatir karena akan tayang season 2 drama ini yang berjudul The Escape of The Seven: Resurrection. Di season 2 ini, Min Do Hyuk (Lee Joon) yang tadinya dianggap sudah meninggal dunia, ternyata masih hidup.

Dia kembali untuk balas dendam kepada Matthew Lee (Uhm Ki Joon) sekaligus membersihkan namanya dari tuduhan kejahatan yang sebenarnya dilakukan oleh Matthew Lee.

2. The Wild (31 Maret 2024)

Baca selengkapnya

Baca Juga: Begini Karakter Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun di Drakor Queen of Tears

2. Hari Perempuan Internasional: Perempuan dan Dampak Krisis Iklim yang Tak Bisa Dipisahkan

Kawan Puan, hari ini kita bersama-sama merayakan International Women's Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.

Setiap tahunnya, Hari Perempuan Internasional sendiri selalu mengangkat tema yang berbeda. Kali ini adalah Invest in Women: Accelerate Progress.

Tema ini mengandung makna bahwa isu-isu perempuan terutama kesetaraan dan kesejahteraan masih jadi aspek yang perlu diperhatikan. Ada lima bidang utama yang hendak diangkat dalam tema ini untuk memastikan perempuan makin berdaya, yakni:

  1. Berinvestasi pada Perempuan: Masalah Hak Asasi Manusia.
  2. Mengakhiri Kemiskinan.
  3. Menerapkan Pembiayaan Responsif Gender.
  4. Peralihan Sistem Perekonomian.
  5. Mendukung Perubahan Feminis

Dari kelima bidang itu, mengakhiri kemiskinan menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.

Pandemi, gejolak ekonomi, hingga bencana iklim atau krisis iklim menjadi sedikit dari banyak penyebab perempuan akhirnya menjadi kelompok paling rentan yang terdampak.

Khalisah Kalid, Public Engagement and Action Manager, dan Political Working Group Leader Greenpeace Indonesia mengatakan, krisis iklim tidak bisa dipandang secara netral gender.

Artinya, ada dampak besar yang dirasakan perempuan, namun tidak dirasakan oleh laki-laki terkait adanya krisis iklim atau bencana iklim.

Baca selengkapnya

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional: Ada 289.111 Kasus Kekerasaan terhadap Perempuan Tercatat di Tahun 2023

3. Hari Perempuan Internasional 2024, Ini Tuntutan dan Seruan Aliansi Perempuan Indonesia

Hari Perempuan Internasional (International Women's Day/IWD) yang diperingati setiap tanggal 8 Maret merupakan tonggak perjuangan perempuan di seluruh dunia untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi berbasis gender.

Di Indonesia, partisipasi perempuan masih sulit direalisasikan karena belenggu kekerasan terhadap perempuan yang sistematis dan terstruktur.

Peringatan Hari Perempuan Internasional 2024 jadi momen penting bagi gerakan perempuan, karena ini akan menjadi seruan perlawanan atas segala carut marutnya demokrasi.

Kemerosotan demokrasi di Indonesia juga tergambar dalam pemilihan umum (pemilu) 2024 yang diwarnai dengan ketidaknetralan presiden, hingga pelanggaran etik karena adanya konflik kepentingan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Situasi di atas menandakan sedang terjadinya kemerosotan demokrasi di Indonesia, oleh karena itu perempuan Indonesia melihat bahwa hal tersebut merupakan ancaman serius.

Kemerosotan demokrasi yang tadi digambarkan bisa menihilkan keterwakilan perempuan dalam politik.

Hal itu terbukti dari tidak terpenuhinya syarat keterwakilan 30% perempuan dalam partai politik yang ikut pemilu 2024 sebagaimana diatur dalam UU No. 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum.

Bahkan sejak aturan mengenai keterwakilan perempuan disepakati, belum ada kejadian di mana mayoritas partai politik tidak mematuhi aturan yang ada.

Hal ini menunjukkan bahwa sampai saat ini komitmen pemenuhan hak perempuan dalam politik dari hulu hingga hilir hanya menjadi sekadar jargon belaka.

Baca selengkapnya

Baca Juga: Sambut Hari Perempuan Internasional, Ada Program Women in Entrepreneurship yang Bisa Dicoba

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

BERITA TERPOPULER TRENDING TOPIC: Perempuan dan Dampak Krisis Iklim hingga Tontonan Korea Maret