Tak hanya menggambar, muscle memory bisa terjadi saat melakukan aktivitas apa saja.
Seperti misalnya para penari yang secara otomatis menggerakkan tubuhnya di saat mendengar instrumen musik.
Muscle memory juga disebut-sebut bisa membantu seseorang untuk lebih handal di saat belajar memainkan instrumen musik.
Atas latihan yang terus menerus, otot dan otak merekam aktivitas tersebut dan mempraktikkannya secara otomatis dan fleksibel.
Layaknya seorang pianis yang memainkan jarinya saat menyentuh tuts piano tanpa harus menghafal melodinya lagi.
Contoh lainnya yaitu para pengendara yang sering melewati sebuah rute, tanpa perlu berpikir terlebih dahulu ia bisa mengendarai kendaraan sampai tujuan.
"Misalnya, ketika (berkendara) berbelok ke kanan atau mengerem. Inilah yang disebut sebagai muscle memory," tutur Shirley.
Otot dalam tubuh kita bisa merekam apa yang biasa dilakukan tubuh.
Shirley juga berpendapat, kebiasaan ini membuat otak tidak perlu benar-benar fokus dalam melakukan suatu tindakan.