Dengan begitu para penyandang difabel dan orang dengan mobilitas terbatas memerlukan pakaian yang bisa memenuhi keterbatasan tersebut.
Maka tak heran jika adaptive clothing diprediksi bisa mendatangkan keuntungan hingga 400 miliar dolar AS pada tahun 2026.
Walaupun akan memberikan keuntungan, namun sayangnya tak banyak orang yang menyadari pentingnya pakaian adaptif atau berusaha untuk memproduksinya.
Tantangan Produksi Adaptive Clothing
Kurangnya kesadaran dan tingginya biaya produksi serta harga adaptive clothing membuat belum banyak pelaku usaha fashion yang cukup tertarik menggarap ceruk pasar ini.
Pakaian adaptif memang cenderung lebih mahal dibandingkan baju biasa.
Adaptive clothing memungkinkan penyandang disabilitas merasa nyaman dan percaya diri dengan penampilannya, namun tidak semua dari mereka mempunyai pilihan untuk membeli pakaian adaptif karena harganya yang mahal dan persediaan yang terbatas.
Di sisi lain, terlepas sudah semakin banyaknya jenama fashion yang memproduksi pakaian adaptif, namun sayangnya masih sulit diakses oleh para penyandang difabel.
Hal tersebut dipengaruhi banyak faktor, salah satunya seperti masih terbatasnya layanan atau fasilitas di toko dan ruang ganti yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Baca Juga: Kian Inklusif, Ini Berbagai Tren Fashion dan Kecantikan yang Mendukung Body Positivity