Amanda juga sangat menyayangkan penghapusan beberapa adegan dalam film Tiger Stripes tersebut sebab hal tersebut menghilangkan inti film yang bertujuan untuk menangkap realita remaja perempuan.
"Mereka diperbolehkan untuk bebas, mereka diperbolehkan melakukan sesuatu secara rahasia dan itulah kenyataannya," ucapnya.
"Untuk menyensor hal itu membuat saya menyadari, 'Oke, inilah alasan saya menceritakan kisah tersebut," tambahnya.
Amanda mengungkapkan bahwa alasan ia membuat cerita tentang remaja perempuan melewati masa pubertas, dan menjadi monster karena ini adalah bagaimana ia merasa dirinya dipandang, atau bagaimana dia memandang dirinya sendiri.
"Saya benar-benar membenci tubuh saya, saya juga tidak suka orang-orang mengomentari perubahan ini," tuturnya.
Bahkan saat mengembangkan film Tiger Stripes, Amanda Nell Eu mengadakan lokakarya dengan remaja perempuan.
Topik yang dibahas adalah seputar isu-isu yang menyangkut citra tubuh dan penindasan, dan mengadakan sesi tanya jawab anonim dengan pendidik seks.
Masalah universal yang sama juga muncul: rasa malu terhadap tubuh mereka, dan kekhawatiran terhadap laki-laki atau seks.
Baca Juga: Seperti Film Tiger Stripes, Ini Ciri-Ciri Pubertas pada Anak Perempuan