Parapuan.co - Istilah visual journaling mungkin masih sangat asing bagi sebagian besar Kawan Puan.
Namun, tidak demikian halnya bagi ilustrator Kathrin Honesta dan orang-orang dewasa maupun anak-anak kecil yang diajarnya.
Selain sebagai ilustrator, Kathrin Honesta juga memberi pelatihan visual journaling.
Ini karena menurutnya, visual journaling dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental seseorang.
Walau demikian, orang melakukan visual journaling dengan tujuan yang berbeda-beda, tak terkecuali Kathrin sendiri.
Lantas, apa tujuan dari visual journaling dan bagaimana orang dewasa dan anak-anak melakukannya?
Berikut ini pemaparan Kathrin Honesta saat menjadi bintang tamu Podcast Cerita Parapuan Episode 46!
Visual Journaling Punya Berbagai Tujuan
Kathrin Honesta menjelaskan bahwa visual journaling mempunyai banyak tujuan yang berbeda-beda bagi setiap orang.
Baca Juga: 3 Cara Meningkatkan Mood Saat Merasa Tidak Berdaya, Yuk Simak!
Dalam kelasnya, ia bahkan meminta peserta untuk menentukan sendiri tujuan tersebut.
"Aku selalu ajarin ke mereka kalau tujuan visual journaling kalian terserah kalian sendiri gitu," kata Kathrin.
"Misalnya ada orang yang suka do a bullet journaling. Tujuannya daily aja gitu, untuk merefleksikan hari ini," imbuhnya.
Bahkan, Kathrin mengisahkan kalau ada orang-orang yang membuat jurnal visual khusus untuk traveling, hingga resep masakan.
"Ada juga yang mendedikasikan jurnal mereka untuk traveling. Yang bertema-tema kayak di luar tuh ada ilustrator yang hanya (bikin) jurnal resep makanan," terangnya.
Meski banyak tujuannya, tak jarang orang kesulitan menentukan ingin menggambar apa untuk memulai visual journaling.
Terkait hal ini, Kathrin menyarankan agar membiasakan diri dengan membuat daily promps berdasarkan tema yang sudah ditentukan.
Misalnya temanya rumah, bisa menggambar kamar tidur, ruang tamu, bahkan toilet.
"Pernah ada hari di mana aku harus gambar toilet. Itu sebenarnya juga ngajarin gimana caranya kita find beauty in everyday life," ungkap Kathrin.
Baca Juga: 8 Aturan Dasar Nunchi, Seni Membaca Pikiran dan Perasaan dari Korea
Bukan itu saja, membuat jurnal visual dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari juga mengajarkan pada kita rasa syukur.
Kathrin menambahkan apa pun tujuan dan tema yang dibuat, bisa dilakukan se-random mungkin karena akan jadi indah dalam gambar.
Visual Journaling Dewasa Vs Anak-Anak
Jika orang dewasa punya tujuan tertentu saat menggambar, bagaimana dengan anak-anak?
Nyatanya, Kathrin menemukan fakta unik ketika mengajar orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak.
"Uniknya, aku lihat perbandingan antara orang dewasa dengan anak kecil ketika disuruh latihan jurnal," tutur Kathrin.
"Yang anak kecil tuh kayak bisa berhalaman-halaman, ada aja idenya. Sedangkan orang dewasa, kayak 30 menit itu masih kosong," tambahnya.
Dibandingkan orang dewasa, anak kecil masih mempunyai banyak hal yang bisa dieksplor, sesederhana sarapan paginya.
Mereka cenderung menuangkan visual apa saja yang dilihat ke dalam gambar tanpa banyak berpikir.
Untuk tahu informasi lengkap tentang tujuan visual journaling dan cara memulainya, tonton video Podcast Cerita Parapuan Episode 46 berikut ini:
Baca Juga: Istilah Kidult Viral di TikTok, Orang Dewasa Mengoleksi Mainan Anak
(*)