Perlu diketahui, pengidap PAD berisiko terkena penyakit arteri koroner dan penyakit serebrovaskular yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Tanda dan Gejala Arteri Perifer
Gejala klasik PAD adalah nyeri pada kaki saat melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan, yang membaik setelah istirahat.
Meski begitu, antara empat dari 10 pengidap PAD mungkin saja tidak mengalami nyeri kaki.
Gejala nyeri, pegal, atau kram saat berjalan (klaudikasio) dapat terjadi di bokong, pinggul, paha, atau betis.
Tanda-tanda fisik pada kaki yang mungkin mengindikasikan PAD antara lain atrofi otot (kelemahan), rambut rontok, kulit halus, dan kulit terasa sejuk saat disentuh.
Selain itu, pengidap PAD bisa mengalami nyeri saat berjalan, denyut nadi kaki bekurang atau bahkan tidak ada denyutnya, muncul bisul di tungkai yang tak kunjung sembuh sampai jari kaki dingin atau mati rasa.
Seseorang yang mengalami arteri perifer akan disarankan oleh dokter untuk mengonsumsi aspirin atau obat antiplatelet.
Baca Juga: Ini Penyebab Penyakit Hipertiroid, Masalah Kesehatan yang Viral di TikTok