Parapuan.co - Setelah banyak rumor yang beredar, Kate Middleton muncul di hadapan publik lewat video di akun resmi @princeandprincessofwales.
Dalam video tersebut istri dari Pangeran William ini mengonfirmasi jika dirinya didiagnosis kanker.
Kanker dalam tubuh Kate Middleton ini diketahui setelah dirinya menjalani operasi perut.
"Pada bulan Januari, saya menjalani operasi perut di London dan pada saat itu, kondisi saya dianggap bukan kanker," jelas Princess of Wales.
"Operasinya berhasil. Namun, tes setelah operasi menemukan adanya kanker," ucapnya.
Kini Kate Middleton tengah menjalani tahap awal pengobatan. Meski demikian, Kate Middleton tidak memberikan penjelasan secara resmi terkait jenis kankernya.
View this post on Instagram
"Oleh karena itu, tim medis saya menyarankan agar saya menjalani preventative chemotherapy (kemoterapi preventif) dan saya sekarang berada pada tahap awal pengobatan tersebut," tambahnya.
Terkait perawatan yang dilakukan Kate Middleton, banyak yang mempertanyakan apa itu preventative chemotherapy.
Dikutip dari laman Time.com, berikut penjelasan lengkap terkait preventative chemotherapy.
Baca Juga: Viral di TikTok, Perjuangan Kate Middleton Lawan Kanker dan Privasi yang Diabaikan
Apa Itu Preventative Chemotherapy
Dr. Katherin Van Loon, seorang profesor kedokteran dan ahli onkologi gastrointestinal di Universitas California, San Francisco mengatakan bahwa preventative chemotherapy atau kemoterapi preventif dapat merujuk pada berbagai macam obat untuk jenis kanker.
"Ini (kemoterapi prefentif) bukan istilah medis, tapi saya pikir kita semua setuju bahwa yang dimaksud adalah kemoterapi tambahan," ucap Dr. Katherine Van Loon.
Biasanya, perawatan kemoterapi preventif menggunakan obat kemoterapi yang sama untuk mengobati kanker aktif atau stadium lanjut.
Lebih lanjut, proses kemoterapi ini ditujukan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Dalam dunia kedokteran, proses kemoterapi yang dilakukan Kate Middleton merupakan standar perawatan untuk mengurangi risiko kanker kembali aktif dalam tubuh.
"Ini adalah standar perawatan untuk mengurangi risiko kambuhnya berbagai jenis kanker," ucap Dr. Jeremy Jones, ketua sementara divisi hematologi dan onkologi di Mayo Clinic.
Dr. Jeremy Jones mengatakan bahwa dokter memutuskan untuk memulai kemoterapi tambahan tergantung dengan stadium kanker.
Baca Juga: Kate Middleton Tampil Anggun Pakai Gaun Sewaan di Earthshot Prize Awards 2022
Pada dasarnya, tahapan kanker memperhitungkan apakah sel-sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian lain dari tubuh.
Artinya, tahapan proses preventative chemotherapy ini sebagian besar direkomendasikan untuk kanker stadium lanjut yang memiliki risiko lebih tinggi untuk kambuh.
Perbedaan Preventative Chemotherapy dengan Kemoterapi Biasa
Rupanya, ada perbedaan antara preventative chemotherapy dengan kemoterapi biasanya.
Menurut Dr. Beth Karlan, direktur penelitian kesehatan wanita di Jonsson Comprehensive Cancer Center UCLA, seseorang yang menerima kemoterapi preventif memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan penayangan kemoterapi biasanya, atau kemo untuk penyakit kanker yang lebih serius.
Umumnya, obat-obat kemoterapi ini diberikan melalui infus di rumah sakit dalam rentang waktu beberapa jam.
Namun ada pula yang memerlukan waktu yang lebih lama.
Proses kemoterapi preventif ini juga berlangsung setidaknya selama tiga bulan.
Perlu dicatat bahwa kemoterapi preventif merupakan tindakan untuk mencegah agar sel kanker tidak kembali aktif dan meluas ke bagian tubuh yang lainnya.
"Hal ini dapat mencegah kanker terulang kembali dengan demikian memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup yang produktif," ucap Dr. Beth Karlan.
Baca Juga: 7 Rahasia Kecantikan Keluarga Kerajaan, Diterapkan Kate Middleton hingga Meghan Markle
(*)