Parapuan.co - Kawan Puan, beberapa tahun terakhir banyak diberitakan tentang anak-anak remaja perempuan maupun laki-laki yang meminta dispensasi menikah.
Pernikahan usia remaja tersebut disebabkan oleh kehamilan di usia dini, ketika anak-anak belum siap secara fisik maupun mentalnya.
Hal ini sempat disinggung dalam sidang terbuka doktor atas nama Tati Sumiati dari Prodi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).
Di sidang tersebut disinggung tentang hasil survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019.
Survei itu mencatat bahwa 46,1 persen perempuan Indonesia mengalami kehamilan pertama sebelum usia 20 tahun.
Bisa dibilang, ini karena sebelum usia 20 tahun atau semasa remaja, mereka sudah melakukan hubungan seks.
Terlepas dari hubungan seksual yang dilakukan, kehamilan di usia remaja tentunya sangat berisiko.
Remaja yang hamil masih mengalami ketidaksiapan biologis, sosial ekonomi, dan psikologi.
Lantas untuk mencegah anak remaja kita hamil sebelum waktunya atau terjebak dalam pergaulan bebas, orang tua harus bagaimana?
Baca Juga: Ingin Lakukan Seks Pertama Kali? Ini 7 Hal yang Perlu Kamu Ketahui
Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah anak remaja terlibat dalam pergaulan bebas seperti dilansir dari Parents!
1. Diskusikan Soal Seks dengan Anak Remaja
Komunikasi terbuka antara orang tua dan remaja sangat penting dalam membahas topik sensitif seperti seks.
Mendiskusikan seks dengan anak memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Ini juga akan membantu membangun kepercayaan antara orang tua dengan anak remaja.
Selagi berdiskusi, kamu bisa menanamkan nilai-nilai, etika, dan keputusan yang bertanggung jawab terkait seksualitas.
2. Biarkan Mereka Bertanya Apapun
Beri tahu anak remajamu bahwa mereka bisa datang padamu kapan saja untuk bertanya dan diskusi mengenal hal-hal berbau seksual.
Katakan pada mereka tidak ada pertanyaan yang tabu dan terlarang walau topiknya sensitif.
Baca Juga: Cara Memberikan Sex Education Berdasarkan Usia Anak Sejak Masih Balita
Bila kamu melarang pertanyaan tertentu, anak mungkin akan merasa malu dan mencari jawaban dari orang lain yang belum tentu benar dan sesuai nilai yang ingin kamu tanamkan.
Misalnya kamu tidak ingin anak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, maka sampaikan dampak negatif seks sebelum nikah.
4. Edukasi Tentang Seks yang Aman
Meski anak mungkin tidak akan melakukan seks di usianya yang masih remaja, kamu tetap perlu mengedukasi tentang aktivitas seksual yang aman.
Beri tahu mereka bahwa kehamilan di usia remaja berisiko, dan tentang pentingnya menggunakan alat kontrasepsi.
5. Beri Sumber Edukasi Lain Seputar Seks
Orang tua tidak selalu punya jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan seputar seks di usia remaja.
Maka itu, kamu bisa memberikan anak akses untuk belajar secara mandiri tentang hubungan seksual secara keseluruhan.
Misalnya membelikan buku, membagikan akun media sosial yang memberi edukasi seks, atau memberi rujukan ke konsultan atau seksolog.
Itulah tadi beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengantisipasi kehamilan pada anak remaja dan agar anak tidak terlibat pergaulan bebas.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Puan Talks: 3 Cara Mengajarkan Anak Laki-Laki Edukasi Seks sejak Dini
(*)