Hingga saat ini TB masih menjadi penyakit infeksi yang memerlukan perhatian khusus karena TB merupakan penyebab kematian nomor dua akibat infeksi tunggal setelah Covid-19 pada tahun 2022.
Terdapat 7,5 juta pasien terdiagnosis TB, yang merupakan jumlah tertinggi sejak 1995.
Negara-negara penyumbang 87% kasus TB di dunia, yaitu India (27%), Indonesia (10%), Cina (7,1%), Filipina (7%), Pakistan (5,7%), Nigeria (4,5%), Bangladesh (3,6%), dan Republik Rakyat Kongo (3%).
Diperkirakan terjadi 1,3 juta kematian akibat TB di dunia pada tahun 2022, dan angka ini menurun dibandingkan tahun 2020 dan 2021.
Sejak berakhirnya pandemi pada tahun 2023, maka Tahun 2024 merupakan momen vital untuk menerjemahkan
komitmen dalam aksi nyata untuk menanggulangi TB.
Bertepatan dengan Hari Tuberkulosis Sedunia dengan tema “Yes! We Can End TB”, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) membagikan komitmen untuk End TB, tahun ini diharapkan anggota perhimpunan dan pemerintah berfokus pada:
1. Kepemimpinan dan Aksi yang besar untuk mengakhiri TB
Komitmen yang tinggi dari anggota perhimpunan, pemerintah, partner, donatur, serta komunitas sangat diperlukan untuk mewujudkan End TB.
Dukungan serta aksi pemerintah dalam dekorasi politik terhadap kegiatankegiatan dan program penanggulangan TB sangat penting untuk mendukung keberlangsungan dan keberhasilan program.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Waspada, Batuk Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius pada Anak