"Karena sebagai seorang ibu dituntut lebih banyak waktu mengurus life daripada work, untuk keluarga terutama membersamai anak," ujarnya yang memiliki satu orang anak.
Lebih lanjut, Dr. Widi yang menjadi salah satu pemenang program L’Oreal-UNESCO For Women in Science 2023 menilai bahwa dalam pekerjaan kita mudah digantikan oleh sumber daya manusia lain.
"Tapi kalau kehadiran kita itu tidak bisa tergantikan saat kita membersamai anak. Tapi aktualnya, yang terjadi, tuntutan kerjaan itu lebih banyak anak semakin banyak dengan meningkatnya karier seseorang," papar Dr. Widi yang menyebut dirinya scientist mom.
Agar dua kehidupan keluarga dan pekerjaan bisa berjalan baik - belum tentu seimbang - perlu ada kompromi dan strategi.
Terlebih lagi, Dr. Widi bukan hanya disibukkan dengan perannya sebagai ibu dan pekerjaannya sebagai peneliti, namun ia juga harus mengabdi sebagai dosen.
"Jadi dosen kita pun harus membagi waktu yang untuk work tadi, tidak hanya untuk meneliti, karena ada hal lain seperti pendidikan dan pengajaran serta pengabdian kepada masyarakat. jadi masih perlu lebih lagi pertimbangan untuk membagi waktu work, lebih challenging lagi," jelasnya.
Membagi waktu inilah yang menjadi tantangan terbesar bagi Dr. Widi dalam menjalani kehidupan pribadi dan pekerjaannya.
"Karena kan kita enggak bisa membelah diri. Jadi strateginya adalah dengan meminta bantuan untuk pekerjaan yang bisa didelegasikan atau memiliki tim yang kompak, yang bisa diandalkan untuk back up pekerjaan," ujarnya.
Waktu untuk Keluarga
Baca Juga: Ini Perjalanan Dr. Widiastuti Setyaningsih Meneliti Bunga Pisang untuk Jaga Kesehatan Mental