Maka dari itu, masyarakat pun diminta menyesuaikan perjalannya dengan pengaturan jadwal rekayasa lalu lintas ini.
Perlu diketahui pula, dalam rest area telah dilakukan penataan jalur lintasan, parking capacity report, himbauan berbagi dengan pembatasan waktu beristirahat, penyiapan paket makanan siap saji dan santap yang memungkinkan take away.
Kris menganjurkan pemanfaatan kantor layanan gerbang tol, tempat layanan publik, sampai kantor instansi pemerintah di luar jalan tol sebagai tempat istirahat sementara.
Ia menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir #IstirahatKeluarTol mengingat perhitungan tarif tol akan berlaku sama, yaitu berdasarkan km-travelled.
Perilaku Sosial Berupa Kebiasaan di Perjalanan Mudik dan Balik Lebaran
Menurut Kris, perilaku sosial ini akan memengaruhi aspek keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan berkendaraan di jalan tol. Untuk itu pihak ATI pun terus mengkampanyekan:
1. Kesiapan berkendaraan yakni dari segi kondisi kelaikan dan kesiapan kendaraan, kondisi dan kesiapan pengemudi dan penumpang, tidak membawa penumpang dan barang bawaan berlebih.
2. Tertib lalu lintas dengan cara berkendara di jalurnya, tak menggunakan dan berhenti di bahu jalan, tidak memutar atau pindah lajur di sembarang tempat, berkendaraan sesuai rambu dan panduan petugas.
Baca Juga: Mudik Lebaran Viral di TikTok, Ini Persiapan yang Dilakukan di Berbagai Jalan Tol
Dianjurkan pula untuk selalu jaga jarak aman dan tidak memacu kecepatan berlebihan.