- Perubahan gerakan, seperti tremor
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan yang dapat menyebabkan seseorang terjatuh atau terjatuh
- Hilangnya indra penciuman
- Gaya berjalan berubah, sehingga seseorang sedikit mencondongkan tubuh ke depan atau terseok-seok saat berjalan
- Ekspresi wajah tetap akibat perubahan saraf yang mengontrol otot wajah
- Suara gemetar atau suara lebih lembut
- Tulisan tangan lebih sempit dan lebih kecil
- Masalah tidur akibat kaki gelisah dan faktor lainnya
- Gangguan tidur gerakan mata cepat mungkin merupakan prediktor yang kuat, menurut sebuah studi tahun 2015.
Baca Juga: Perempuan Penyintas Covid-19 Perlu Waspadai Gejala POTS, Apa Itu?
Gejala gerakan mungkin dimulai pada satu sisi tubuh dan secara bertahap mempengaruhi kedua sisi.
Gejala umum lainnya termasuk:
- Perubahan suasana hati, termasuk depresi
- Kesulitan mengunyah dan menelan
- Kelelahan
- Sembelit
- Masalah kulit
- Demensia, delusi, dan halusinasi dapat berkembang seiring waktu
Penyebab Parkinson
Mengutip dari NHS, penyakit Parkinson disebabkan oleh hilangnya sel saraf di bagian otak yang disebut substansia nigra.
Sel saraf di bagian otak ini bertanggung jawab untuk memproduksi zat kimia yang disebut dopamin.
Dopamin bertindak sebagai pembawa pesan antara bagian otak dan sistem saraf yang membantu mengontrol dan mengoordinasikan gerakan tubuh.
Jika sel saraf ini mati atau rusak, jumlah dopamin di otak berkurang.
Artinya, bagian otak yang mengendalikan gerakan tidak dapat bekerja normal sehingga menyebabkan gerakan menjadi lambat dan tidak normal.
Hilangnya sel saraf adalah proses yang lambat. Gejala penyakit Parkinson biasanya baru mulai berkembang ketika sekitar 50% aktivitas sel saraf di substansia nigra telah hilang.