Parapuan.co - Kawan Puan, tahun politik seperti pemilu yang berlangsung 14 Februari 2024 ternyata berdampak signifikan pada pasar tenaga kerja.
Korelasi antara pemimpin baru yang terpilih akan membuat tren perekrutan yang berbeda.
Tentunya di sini perusahaan akan melakukan beberapa penyesuaian agar tidak membuang peluang yang bisa didapatkan dari kebijakan baru yang telah dikeluarkan pemerintahan terpilih.
Dalam pers rilis dari KitaLulus yang diterima PARAPUAN, disebutkan bahwa baru-baru ini mencari pekerjaan terasa cukup sulit.
Salah satu alasannya yaitu lesunya perekonomian yang membuat para investor untuk sementara tidak gegabah melakukan investasi.
Karena hal ini, perusahaan cenderung akan memilih melakukan hiring freeze untuk menghemat biaya.
Sebagai informasi, hiring freeze adalah kondisi ketika perusahaan berhenti merekrut karyawan untuk sementara waktu.
Dampak pemilu terhadap tren rekrutmen karyawan yang mengalami gejolak bukan hanya terjadi di Indonesia.
Di dunia internasional, berdasarkan data dari American Institute of CPAs, 64 persen CEO dan CFO perusahaan Amerika Serikat menyatakan bahwa hasil pemilu menjadi bahan pertimbangan mereka dalam menyusun perencanaan bisnis.
Baca Juga: Mengintip Tempat Kerja yang Jamin Inklusivitas Perempuan Seperti di L'Oreal Indonesia
Ini semua karena faktor politik berpengaruh besar ketika perusahaan hendak melakukan ekspansi atau menghadapi persaingan.
Segala keputusan yang akan dikeluarkan oleh pemimpin baru sering kali akan memengaruhi peraturan ketenagakerjaan, pendidikan, dan pajak.
Pada gilirannya, semua faktor tersebut tentu akan memengaruhi bisnis perusahaan.
Untuk itu, para perekrut atau dalam hal ini HR maupun Talent Acquisition, perlu proaktif membaca tren perekrutan karyawan pasca pemilu.
Hal ini dilakukan agar dapat menyusun strategi rekrutmen yang efektif dan efisien dalam rangka menemukan talenta terbaik.
Lantas, bagaimana tren perekrutan karyawan pasca Pemilu 2024? Berikut ini uraiannya!
1. Perusahaan Melihat Kebijakan Pemimpin Baru
Perencanaan manpower planning yang akan dilakukan perusahaan setelah pemilu akan amat dipengaruhi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin baru.
Terutama, untuk kebijakan yang berdampak langsung pada ketenagakerjaan dan ekonomi.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Iklan Lowongan Kerja untuk Rekrut Talenta Terbaik Usai Lebaran
Jika dirasa kebijakan berdampak positif bagi perusahaan, maka bukan tidak mungkin penambahan manpower akan dilakukan.
Bahkan, KitaLulus menemukan bahwa minat perusahaan membuka lowongan kerja meningkat hingga 69 persen setelah pemilu.
Hal ini membuktikan bahwa adanya harapan baru bagi pemilik bisnis, sekaligus kesempatan bagi pencari kerja.
2. Menyesuaikan Kebutuhan dan Isu yang Ada
Selama jalannya masa pemilu, beberapa isu terkait industri, perekonomian, dan sosial muncul ke permukaan publik.
Isu-isu ini bisa mendatangkan tantangan dan peluang baru bagi perusahaan.
Di sini perusahaan akan menyesuaikan strategi rekrutmen dengan kebutuhan pekerjaan yang akan berkembang.
Perusahaan mungkin lebih fokus pada perekrutan karyawan dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan dan agenda pemerintahan baru.
3. Peningkatan Penekanan pada Nilai-Nilai dan Budaya Perusahaan
Baca Juga: Jam Kerja Fleksibel, Pahami Jebakan Hybrid Working yang Jadi Tren Usai Pandemi
Pemimpin baru yang terpilih dalam pemilu sering kali didasarkan pada nilai dan budaya perusahaan.
Hal ini juga akan berdampak pada bagaimana perusahaan menyeleksi kandidat.
Perusahaan mungkin lebih fokus pada perekrutan karyawan yang memiliki nilai-nilai dan budaya yang sejalan dengan pemerintahan baru.
4. Keterbukaan terhadap Keberagaman
Keberagaman menjadi salah satu isu yang sering dibicarakan dalam pemilu.
Ini juga akan berdampak pada tren perekrutan setelah pemilu, yaitu sejauh mana perusahaan membangun budaya kerja yang inklusif terutama dalam proses rekrutmen.
Hal ini akan berdampak pada peningkatan permintaan untuk kandidat dari berbagai latar belakang dan pengalaman.
5. Peluang untuk Kolaborasi dengan Pemerintah
Tren perekrutan setelah pemilu juga terpengaruh peluang kolaborasi yang bisa dijalani perusahaan dengan pemerintah atau lembaga terkait.
Jika ini terjadi, tentu saja perusahaan perlu meningkatkan keterlibatan dan kualitas bakat mereka dengan melakukan perekrutan top talent.
Kurang lebih, itulah tadi tren perekrutan karyawan pasca pemilu. Kawan Puan bisa menjadikannya patokan sebelum melamar pekerjaan, maupun merekrut pegawai.
Baca Juga: 4 Tips Cepat Beradaptasi di Kantor Baru untuk Karyawan Introvert
(*)