Hindari menyalahkan salah satu anak secara langsung. Bantu mereka untuk fokus pada masalah yang perlu diselesaikan, bukan malah menyalahkan.
5. Berikan Perhatian dan Dukungan
Pastikan setiap anak merasa didengar dan dipahami dengan memberikan perhatian dan menunjukkan dukungan dalam menyelesaikan konflik.
Ingatkan anak-anak bahwa meskipun bertengkar, mereka masih saling menyayangi.
6. Beri Contoh Positif
Orang tua dapat menjadi contoh yang baik dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang positif dan damai.
Tunjukkan kepada anak-anak bagaimana berbicara dengan sopan dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
7. Tetap Konsisten dengan Aturan dan Konsekuensi
Tentukan aturan yang jelas tentang perilaku yang diterima dan tidak diterima dalam keluarga.
Baca Juga: Tahan Emosi, Ini 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Toddler Memukulmu
Berikan konsekuensi yang konsisten dan pratikkan secara disiplin ketika aturan dilanggar.
Ini membantu anak-anak memahami batasan-batasan yang ada dan konsekuensi dari perilaku mereka.
8. Beri Pujian pada Perilaku Positif
Jangan lupa memberikan pujian pada anak-anak ketika mereka berperilaku baik.
Misalnya anak menunjukkan keterampilan komunikasi yang baik, menyelesaikan konflik dengan damai, atau memperlihatkan kerja sama dengan saudara mereka.
Pujian tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan memperkuat perilaku positifnya.
Kunci mengatasi anak balita yang bertengkar dengan saudaranya adalah sabar dan pengertian.
Kawan Puan tidak boleh ikut emosi ketika anak-anak balita bertengkar. Semoga membantu!
Baca Juga: Bikin Lebih Percaya Diri, Ini 6 Cara Memuji Anak yang Benar
(*)
*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).