Ketika marah, mereka mungkin memukul atau melempar barang. Saat lapar, mereka akan menangis.
Selain itu, anak dapat pula menunjukkan kekecewaan atau kekesalannya dengan tantrum.
Tantrum adalah kondisi di mana anak tidak dapat mengekspresikan emosinya dengan baik. Ini karena mereka belum bisa mengenali emosi tersebut.
Di dalam buku 50 Aktivitas Mengasah Emosi Anak, Kusumastuti memaparkan cara mengenalkan anak pada emosinya melalui warna.
Warna merah untuk emosi marah, jingga untuk rasa penasaran (ingin tahu), hijau untuk iri, kuning mewakili emosi bahagia, biru untuk ketenangan, hitam untuk kesedihan, dan ungu mewakili rasa takut.
50 Aktivitas untuk Mengasah Emosi Anak
Untuk mengasah emosi anak, membantu mereka mengenali dan meregulasinya, ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan anak.
Aktivitas-aktivitas berikut ini tidak harus dilakukan berurutan, bisa menyesuaikan situasi dan kondisi si kecil. Yuk, intip!
1. Saat masih bayi, sering-seringlah memperhatikan suara, ekspresi wajah, dan gerak-gerik anak, kemudian tanggapi agar ia tahu perasaannya diakui.
Baca Juga: Sedih atau Marah, Ini Cara Mengajarkan Anak Mengidentifikasi Emosi Lewat Warna