Hidupkan Semangat Kartini, Ibu di Era Modern Bisa Lakukan Ini untuk Lebih Berdaya

Arintha Widya - Jumat, 19 April 2024
Ilustrasi: Mengajak ibu era modern semakin berdaya dengan semangat Kartini
Ilustrasi: Mengajak ibu era modern semakin berdaya dengan semangat Kartini Freepik

Parapuan.co - Perayaan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April bertumpu pada esensi perjuangan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.

Kawan Puan mungkin sudah tahu, setiap perempuan berhak mendapatkan akses membangun dirinya sekaligus menjalani multiperan.

Perempuan bisa berperan sebagai pekerja hingga ibu rumah tangga, untuk meraih potensi terbaiknya.

Sayangnya berdasarkan pers rilis yang diterima PARAPUAN dari Orami, rasa berdaya pada perempuan, khususnya para Ibu, masih memerlukan perhatian khusus.

Survei Orami tahun 2021 menemukan bahwa 40 persen ibu masih belum merasa berdaya dengan beberapa alasan.

Yaitu masalah finansial, low self-esteem dan personal development, manajemen waktu, kurangnya keterlibatan sosial, hingga potensi diri yang tidak terpenuhi.

Pada survei Orami yang sama, salah satu dimensi yang menjadi sorotan utama bagi ibu yang merasa belum berdaya adalah masalah finansial (27 persen).

Aspirasi mandiri secara ekonomi didasari oleh beberapa keinginan, di mana 33 persen ibu tidak ingin mengandalkan pendapatan hanya dari suami.

Sementara itu, 23 persen ibu ingin mempunyai pilihan dalam keputusan finansial dalam keluarga, dan 22 persen lainnya ingin memiliki sarana aktualisasi diri.

Baca Juga: Eliza Agustina, Srikandi untuk Negeri yang Ajak Perempuan Berdaya Lewat Kelas Merajut Gratis

Ferry Tenka, Founder Orami & Chief Product Officer SIRCLO, mengatakan, "Dalam aspek pemberdayaan perempuan, survei Orami menunjukkan bahwa 7 dari 10 ibu melihat kewirausahaan sebagai pilihan ideal untuk mencapai kemandirian ekonomi karena fleksibilitas waktu kerja."

"Sayangnya, masih banyak stigma negatif yang melekat pada pengusaha perempuan, meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 justru menunjukkan pengusaha perempuan dalam sektor UMKM mendominasi sebesar 64,5 persen atau setara dengan 37 juta pengusaha," imbuh Ferry Tenka.

"Angka ini menjadi bukti dari semangat perjuangan perempuan yang sejalan dengan nilai emansipasi R.A. Kartini, sehingga perlu kita dukung melalui akses edukasi dan peluang ekonomi yang merata," ujarnya lagi.

Ibu dalam Multidimensi: Membangun Kekuatan pada Berbagai Bidang Kehidupan

Gagasan dan semangat yang diperjuangkan oleh R.A. Kartini terus menginspirasi perempuan di seluruh Indonesia untuk mendapatkan kesetaraan akses dan peluang ekonomi.

Berikut beberapa langkah yang dapat digunakan para ibu untuk mendukung multiperannya sekaligus keinginannya untuk berdaya:

1. Berdaya untuk Diri Sendiri

Menurut survei Orami, 22 persen ibu ingin mandiri secara ekonomi dikarenakan membutuhkan sarana aktualisasi diri.

Investasi pada pendidikan dan pelatihan merupakan langkah yang bisa dicoba para ibu, sebab tidak hanya menunjang kehidupan profesional, tetapi juga untuk pengembangan diri.

Baca Juga: Puan Talks: Cara Perempuan Tangguh Jalani Peran Ganda sebagai Ibu Bekerja

2. Berdaya untuk Keluarga

Keinginan untuk berdaya dalam ekonomi keluarga juga tercermin dalam survei Orami, 33 persen ibu menjawab bahwa pengelolaan penghasilan juga turut dikelola bersama.

Dengan begitu, kedua belah pihak dari pasangan suami istri mengumpulkan semua pendapatan dan masing-masing mengambil bagian sesuai kebutuhan.

Berbagai studi global menunjukkan, perempuan yang berdaya secara ekonomi dan mengendalikan pendapatannya, biasanya memprioritaskan penggunaan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk nutrisi, kesehatan, dan pendidikan anak-anak.

Kini, banyak ibu yang bisa semakin produktif sambil menjalankan peran gandanya.

Yaitu sebagai ibu rumah tangga dan pekerja, guna membantu memberikan pendapatan tambahan bagi keluarga.

Namun, yang terpenting untuk mewujudkan keinginan ini adalah keseimbangan dan dukungan dari pasangan saat menjalankan multiperannya.

3. Berdaya untuk Komunitas dan Negara

Ibu juga merupakan agent of change dan penggerak ekonomi bangsa.

Baca Juga: Supermom Ajak Ibu di Indonesia Dapat Penghasilan Tambahan dari Bikin Konten Parenting

Dominasi pengusaha ibu dan perempuan di Indonesia dalam sektor UMKM juga sejalan dengan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

Hingga saat ini, 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia diciptakan oleh UMKM.

Hanya saja, pengusaha perempuan harus didukung untuk mendapatkan akses yang setara mengenai edukasi keuangan, kredit dan investasi, teknologi digital, dan lainnya.

IbuSibuk: Melanjutkan Perjuangan R.A. Kartini di Era Modern

Menjawab aspirasi untuk berdaya, Orami melalui IbuSibuk berkomitmen menghadirkan program pemberdayaan ekonomi bagi para komunitas Ibu melalui teknologi untuk menjadi Key Opinion Leader (KOL) atau momfluencers.

Saat ini, IbuSibuk telah menaungi lebih dari 100.000 ibu untuk mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus memberikan kontribusi yang lebih luas bagi keluarga, kerabat, hingga perekonomian nasional.

Dian Ayu Palupi, salah satu momfluencer IbuSibuk asal Bali mengungkapkan bahwa program yang diikutinya berdampak besar pada kehidupannya.

"Meski ingin tetap di rumah dan tidak melewatkan momen bersama anak, saya pun memiliki keinginan kuat untuk berdaya dan berkontribusi lebih," kata Dian.

"Karenanya, menjadi momfluencer IbuSibuk menjadi solusi ideal bagi saya, di mana saya mendapatkan peluang untuk melakukan lebih banyak hal, mendukung kebutuhan rumah tangga, dan memberikan manfaat kepada orang sekitar," tambahnya.

Wah, tampaknya Kawan Puan bisa mengikuti program tersebut atau komunitas ibu berdaya lainnya yang ada di sekitarmu atau bisa diikuti secara online, nih.

Baca Juga: Berperan Penting dalam Ekonomi Keluarga, Ibu Bisa Jadi Momfluencer Lewat Platform Ini

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Perempuan Lebih Rentan, Begini Cara Mengajarkan Anak Mengidentifikasi Tindak Kekerasan