Ziarah ke Makam Kartini, Yuk Coba Kuliner Khas Rembang Lontong Tuyuhan

Anna Maria Anggita - Sabtu, 20 April 2024
Lontong tuyuhan khas Rembang.
Lontong tuyuhan khas Rembang. DanielFerryanto

Parapuan.co - Ketika mampir ke Kabupaten Rembang untuk ziarah ke makam Raden Ajeng (R.A.) Kartini, maka Kawan Puan jangan lupa menjajal kuliner khas setempat, salah satunya lontong tuyuhan.

Lontong tuyuhan ini terkenal akan cita rasanya yang nikmat karena perpaduan gurih dan pedas, sekilas bentuknya seperti opor ayam.

Dilansir dari Kompas.com, nama tuyuhan ini berasal dari nama Desa Tuyuhan di Kecamatan Pancur,  Rembang.

Isi Lontong Tuyuhan

Kuliner lontong tuyuhan ini terdiri dari lontong berbentuk segitiga yang disiram dengan sayur santan kuning yang rasanya gurih pedas.

Seporsi lontong tuyuhan ini disajikan dengan daging ayam, tempe, serta ditaburi dengan bawang goreng di atasnya.

Meski sekilas tampak seperti opor ayam, namun kuliner khas Rembang ini berbeda. Kuah lontong tuyuhan tidak terlalu kental maupun tak terlalu encer.

Tak hanya itu saja, lontong tuyuhan punya aroma ketumbar dan rasa pedas dari cabai yang dihaluskan bersama bumbu lainnya.

Selain cita rasanya yang nikmat, lontong tuyuhan ini punya sejarah menarik, karena berkaitan dengan perkembangan Islam di era Walisongo.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Giant Cookie, Camilan Raksasa Viral di TikTok

Sejarah Lontong Tuyuhan

Lontong tuyuhan ini dikaitkan dengan Raden Makdum Ibrahim alias Sunan Bonang yang kala itu menyebarkan agama Islam di wilayah Rembang.

Selama proses tersebut, Sunan Bonang bertemu dengan Blancak Ngilo yakni seorang pengedar candu yang selalu memusuhinya.

Segala cara pun dilakukan oleh Sunan Bonang, agar Blancak Ngilo tak memusuhinya, sayangnya tidak pernah berhasil.

Hingga akhirnya Sunan Bonang menggunakan cara keras, yakni selalu memburu Blancak Ngilo.

Pada suatu ketika, Sunan Bonang melihat Blancak Ngilo makan opor ayam dan lontong di tengah sawah.

Kala itu, Blancak Ngilo lari terbirit-birit ketika mengetahui Sunan Bonang hadir, sampai ia kencing di celana.

Kemudian, Sunan Bonang mengatakan bahwa suatu saat daerah tersebut akan diberinama Tuyuhan, berasal dari bahasa Jawa "uyuhan" atau tempat Blancak Ngilo lari ketakutan sampai terkencing-kencing.

Itu dia sejarah menarik tentang lontong tuyuhan, yuk coba kuliner khas Rembang ini!

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Kuluban, Makanan Khas dari Kota Kelahiran RA Kartini

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Komitmen untuk Bawa Perubahan, Frederick-Nanang: Sedikit Bicara, Banyak Bekerja