Potensi dan tantangan perempuan pelaku UMKM
Lenita menjabarkan hasil temuan survei “From Dream to Reality: Empowering Indonesian Women Entrepreneurs for a Stronger Society” (2024) dalam sebuah acara talkshow di Jakarta, Jumat (15/3/2024).
Pada kesempatan tersebut, Lenita didampingi oleh co-founder Stellar Women, Samira Shihab, yang juga menjadi co-author survei yang sama untuk menjelaskan potensi dan tantangan yang dihadapi oleh perempuan pelaku UMKM.
“Terlepas dari ekosistem bisnis yang menantang, sejumlah data, termasuk data dari studi kami, menunjukkan besarnya potensi UMKM Perempuan di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi dari para pemangku kepentingan, kita dapat bersama-sama menemukan solusi stratejik yang dapat mengurangi tantangan-tantangan yang dihadapi para pengusaha ini. Semangat inilah yang mendasari kolaborasi kami dengan BCG,” jelas Samira.
Sementara itu, Lenita menjelaskan bahwa survei ini diawali dengan sejumlah temuan latar belakang tentang perempuan pengusaha UMKM. Salah satunya latar belakang pendidikan, di mana BCG dan Stellar Women menemukan ragamnya latar belakang para perempuan pengusaha di Indonesia, dengan lulusan strata 1 (S1) atau lebih tinggi (70 persen) sebagai yang paling dominan.
Baca Juga: Hari Konsumen, Ini 8 Cara Tingkatkan Pelayanan Bisnis bagi Pelaku Ide Usaha
Survei ini juga meneliti sektor bisnis yang paling dominan di antara perempuan pelaku UMKM, yaitu food and beverages (48 persen) dan jasa (25 persen) unggul sebagai dua sektor yang paling banyak ditekuni pelaku UMKM perempuan, disusul oleh fesyen dan tekstil (22 persen), serta kerajinan tangan (12 persen).
Sebanyak 60 persen responden mengaku hanya memiliki satu jenis bisnis saja. Menariknya lagi, dalam hal permodalan, sebagian besar dari responden, atau tepatnya 85 persen, menggunakan tabungan pribadi sebagai modal awal bisnis.
Survei ini juga menemukan besarnya peranan UMKM milik perempuan dalam hal pemberdayaan tenaga kerja Perempuan. Sebanyak 55 persen dari pelaku usaha yang disurvei mempekerjakan lebih banyak karyawan perempuan. Porsi karyawan perempuan yang diserap UMKM ini mencapai 75 persen dari total karyawan.