Setelah pembacaan ayat suci Al-Quran selesai, para pengrawit mulai memainkan gending pengiring Tari Bedhaya Senapaten Diradimeta.
Rama menyebut penampilan Tari Bedhaya Senapaten Diradimeta ini memang ditarikan oleh penari profesional dan telah melakukan proses latihan yang cukup panjang.
"Penari-penarinya terpilih karena memang bukan sebuah tarian yang gampang jadi dicari yang sangat-sangat profesional," jelas Rama Soeprapto.
"Soal latihan, Tari Diradimeta memang sudah cukup lama," pungkasnya.
Selain menampilkan Tari Bedhaya Senapaten Diradimeta, Rama Soeprapto juga mengajak tiga koreografer profesional untuk mengembangkan seni tari kontemporer.
Ketika koreografer tersebut yakni Arco Renz, Rianto, dan Danang Pamungkas.
Kawan Puan, peringatan Hari Tari Sedunia di Solo ini masih akan berlangsung sampai 29 April 2024 dengan perhelatan 24 Jam Menari di Institut Seni Indonesia Surakarta.
Baca Juga: Ni Ketut Putri Minangsari, Penari Tradisional Bali yang Tertarik Isu Feminisme
(*)