Devie menjabarkan bahwa kini pernikahan tidak lagi bersifat suci dan mengikat yang mana hubungan fisik bebas dilakukan di luar pernikahan.
Karena itulah, saat harus menjadi orang tua, mereka tidak siap dan membuang anak menjadi solusi yang dipilih.
"Ini juga jadi alasan terjadinya praktik aborsi, dilahirkan tapi tidak diurus, ditelantarin," tambahnya.
3. Pergeseran Nilai Sosial dan Gabungan Berbagai Faktor
Devie menjabarkan bahwa penyebab kasus ini memang berkutat di faktor ekonomi, cara pandang patriarki, dan ketidaksiapan menjadi orang tua.
Kurangnya edukasi juga membuat seseorang memandang anak sebagai sebuah "properti" yang bebas diperlakukan seenaknya.
"Ini yang menyebabkan praktiknya dari yang mulai membuang bayi sampai menjual anak menjadi salah satu hal yang lazim," jelas Devie.
Maka dari itu, perlu adanya edukasi besar-besaran terkait hal ini yang disuarakan oleh berbagai pihak, di antaranya keluarga sebagai pihak terdekat.
"Kesejahteraan anak jadi satu prioritas bagi setiap anak, masa depan negara ada di tangan anak-anak," tutup Devie.
Baca Juga: Cegah Bayi Dibuang, Ini yang Perlu Dilakukan Jika Orang Terdekat Alami Kehamilan Tidak Diinginkan
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN