Marak Kasus Bayi Dibuang, Apa Penyebabnya dari Kacamata Sosial?

Tim Parapuan - Rabu, 1 Mei 2024
Ilustrasi anak yang dibuang atau ditelantarkan.
Ilustrasi anak yang dibuang atau ditelantarkan. (Getty Images/AHMET YARALI)

Parapuan.co - Kasus bayi dibuang akibat kehamilan tidak diinginkan sedang marak terjadi di Indonesia.

Berbagai upaya untuk mengatasinya perlu dilakukan oleh masyarakat dan juga pemerintah.

Membahas soal kasus memilukan ini, apa sebetulnya penyebab seseorang tega membuang bayinya?

Pengamat Sosial, Devie Rachmawati, menjelaskan kepada PARAPUAN saat diwawancarai pada Senin (22/4/2024).

Devie menjabarkan bahwa aksi penelantaraan anak ini termasuk ke dalam sebuah aktivitas kejahatan, berikut adalah penyebabnya dari kacamata sosial.

1. Kemiskinan

Kemiskinan menjadi salah satu penyebab seseorang menelantarkan anak karena tidak mampu membesarkannya.

Dalam hal ini, Devie juga turut menyinggung soal ketidaksiapan orang tua dalam memiliki anak sehingga anaknya ditelantarkan begitu saja.

2. Ketidaksiapan Orang Tua

Baca Juga: Marak Bayi Dibuang dari Kehamilan Tidak Diinginkan, Ini 3 Solusinya!

Devie menjabarkan bahwa kini pernikahan tidak lagi bersifat suci dan mengikat yang mana hubungan fisik bebas dilakukan di luar pernikahan.

Karena itulah, saat harus menjadi orang tua, mereka tidak siap dan membuang anak menjadi solusi yang dipilih.

"Ini juga jadi alasan terjadinya praktik aborsi, dilahirkan tapi tidak diurus, ditelantarin," tambahnya.

3. Pergeseran Nilai Sosial dan Gabungan Berbagai Faktor

Devie menjabarkan bahwa penyebab kasus ini memang berkutat di faktor ekonomi, cara pandang patriarki, dan ketidaksiapan menjadi orang tua.

Kurangnya edukasi juga membuat seseorang memandang anak sebagai sebuah "properti" yang bebas diperlakukan seenaknya.

"Ini yang menyebabkan praktiknya dari yang mulai membuang bayi sampai menjual anak menjadi salah satu hal yang lazim," jelas Devie.

Maka dari itu, perlu adanya edukasi besar-besaran terkait hal ini yang disuarakan oleh berbagai pihak, di antaranya keluarga sebagai pihak terdekat.

"Kesejahteraan anak jadi satu prioritas bagi setiap anak, masa depan negara ada di tangan anak-anak," tutup Devie.

Baca Juga: Cegah Bayi Dibuang, Ini yang Perlu Dilakukan Jika Orang Terdekat Alami Kehamilan Tidak Diinginkan

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Staf Unit Pengaduan, Ini Syaratnya