Parapuan.co - Kawan Puan, ada sejumlah istilah bisnis yang harus kamu pahami jika ingin menjalankan ide usaha.
Di antaranya adalah omzet dan profit, yang sering kali dianggap sama padahal berbeda.
Keduanya mungkin dianggap sama karena memang berkaitan dengan jumlah pendapatan dan keuntungan dari menjalankan ide usaha.
Lantas, sebenarnya apa perbedaan antara omzet dan profit? Simak uraiannya seperti merangkum Gramedia.com berikut ini!
Apa Itu Omzet dalam Bisnis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), omzet adalah jumlah uang hasil penjualan barang (dagangan) tertentu selama suatu masa jual.
Omzet atau sering disebut pendapatan kotor adalah jumlah total nilai penjualan produk dalam periode tertentu.
Ini bukan merupakan keuntungan bisnis, tetapi nilai sebelum mengurangkan biaya-biaya seperti produksi, gaji pegawai, dan biaya operasional lainnya.
Omzet sering digunakan sebagai indikator untuk menilai peluang bisnis dalam skala perusahaan, apakah itu kecil, menengah, atau besar.
Baca Juga: Waspada, Ini 3 Masalah yang Kerap Muncul Saat Jalankan Ide Usaha
Meski begitu, omzet hanya memberikan gambaran kasar dan tidak mencerminkan keuntungan bersih dari menjalankan suatu ide usaha.
Apa Itu Profit dalam Bisnis
KBBI mencatat profit adalah sebuah keuntungan atau manfaat. Profit adalah nilai penjualan produk setelah dikurangi biaya-biaya modal.
Profit menggambarkan keuntungan bersih setelah mengurangi berbagai biaya produksi dan pemasaran.
Profit juga dihasilkan pengurangan biaya pengeluaran bisnis lainnya, semisal pajak.
Perbedaan Omzet dan Profit
Selain perbedaan yang sudah dijelaskan pada definisi omzet dan profit di atas, ada hal lain yang membedakan keduanya.
Perbedaan utama antara omzet dan profit terletak pada cara perhitungannya mengingat salah satunya adalah keuntungan bisnis.
Omzet dihitung dengan menjumlahkan semua pendapatan dalam periode tertentu ketika menjalankan peluang bisnis.
Baca Juga: Sebelum Wujudkan Ide Usaha Dropship, Pahami Keuntungannya Berikut
Misalnya dalam waktu satu bulan kamu menerima pendapatan atau hasil penjualan sebesar Rp100 juta.
Maka omzet bisnis yang kamu terima adalah Rp100 juta, jumlah tersebut belum dikurangi dan digunakan untuk apapun.
Sementara itu, profit dihitung dengan mengurangkan pendapatan dengan harga pokok penjualan atau produksi (HPP).
HPP mencakup semua pengeluaran langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa.
Sederhananya profit dihitung dengan cara mengurangkan omzet dengan pengeluaran langsung dan tidak langsung untuk produksi bisnis di periode berikutnya.
Contoh, keuntunganmu Rp100 juta, lalu dikurangi 10 persen untuk produksi, 10 persen gaji karyawan, dan sebagainya.
Itulah tadi perbedaan antara omzet dan profit, serta cara penghitungannya.
Mudah-mudahan informasi tentang keuntungan dari ide usaha di atas bermanfaat, ya.
Baca Juga: Apakah Ide Usaha yang Kamu Bangun Bakal Cuan? Pastikan Dulu 3 Hal Ini
(*)