Jika terjadi di usia 4 bulan, regresi tidur bisa membawa perubahan besar pada pola tidur bayi, yang bahkan akan bersifat permanen.
Penyebab Sleep Regression
Regresi tidur bukan sekadar bayi kurang nyaman saat tidur sehingga membuatnya banyak terbangun.
Penyebab terjadinya regresi tidur adalah karena tubuh bayi mulai mengembangkan ritme sirkadian.
Ritme sirkadian adalah jam internal tubuh yang secara alami memberi tahu manusia kapan harus bangun dan kapan harus tidur.
Hingga bayi mempunyai siklus tidur yang rutin, tubuh mereka akan mengalami masa transisi yang bisa membuatnya sering terbangun di tengah tidur nyenyak.
Pada masa ini, bayi membutuhkan bantuan orang tua untuk bisa tidur kembali dan agar tidak terjaga sepanjang malam usai terbangun.
Selain mengembangkan ritme sirkadian, bayi mengalami regresi tidur bisa disebabkan karena adanya perubahan besar dalam perkembangan otak dan motoriknya.
Misalnya ketika mereka mulai belajar duduk, merangkak, berdiri, tumbuh gigi, dan sebagainya.
Baca Juga: Tempat Tidur yang Aman dan Tidak untuk Bayi, Begini Rekomendasi Pakar