Mengenal Peni Candra Rini: Sinden, Komposer, dan Dosen Seni yang Multitalenta

Arintha Widya - Jumat, 3 Mei 2024
Sosok Peni Candra Rini, dosen multitalenta di ISI Surakarta
Sosok Peni Candra Rini, dosen multitalenta di ISI Surakarta Instagram @penicandrarini

Parapuan.co - Sosok Peni Candra Rini menjadi perempuan yang mencuri perhatian saat momen perayaan Hari Tari Sedunia di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah pada 28 April 2024.

Peni Candra Rini muncul membuka pagelaran seni tari dengan membawakan tembang Jawa, berkolaborasi dengan komposer Andy Mcgraw dari Virginia.

Rupanya, Peni Candra Rini bukan seorang sinden biasa, melainkan juga komposer dan dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Yuk, kenali sosoknya dan prestasi apa saja yang pernah diraih perempuan inspiratif ini seperti dirangkum dari laman penicandrarini.com!

Kehidupan Pribadi Peni Candra Rini

Peni Candra Rini lahir pada 22 Agustus 1983 di Desa Ngentrong, Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur.

Darah seni mengalir deras dari sosok yang satu ini, mengingat kakek buyutnya dahulu adalah seorang pemain musik gender tersohor di daerahnya.

Sang ayah, Wagiman, ialah seorang dalang yang bergelar Ki Wagiman Gandha Carita.

Kakak laki-lakinya, Siswondo, mewarisi bakat sang ayah menjadi dalang dan kakak perempuannya, Sukesi, menjadi sinden.

Baca Juga: Mengintip Peluang Ide Usaha di Industri Kesenian, Seperti Apa?

Oleh karenanya, sangat wajar jika masa kecil Peni sangat akrab dengan suara gamelan dan tembang khas Jawa.

Lulus SMP, Peni pindah ke Surakarta dan meneruskan pendidikan di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI).

Kemudian, ia melanjutkan kuliah sarjana dan pascasarjana Penciptaan Seni di ISI Surakarta.

Kecintaan Peni Candra Rini pada Tembang Jawa

Peni Candra Rini belajar tembang Jawa dari sang ayah, hingga ia sering terpilih untuk mengikuti berbagai pentas dan perlombaan.

Ia sendiri mulai menekuni bidang penciptaan musik ketika bergabung dengan kelompok Sono Seni Ensemble (SSE) bentukan seniman I Wayan Sadra.

Kemudian, Peni pernah menjadi sinden untuk karya-karya Rahayu Supanggah, salah satu maestro karawitan dan komponis, bersama kelompok Garasi Seni Benawa (GSB), Karanganyar, Jawa Tengah.

Sosok Sadra dan Supanggah sangat mempengaruhi Peni untuk mendalami dunia musik tradisional Jawa.

Perjalanan Karier dan Prestasi Peni Candra Rini

Baca Juga: Hari Tari Sedunia, Ini Peluang Penari dan Profesi Lain di Bidang Seni Dapat Penghasilan Terstandar

Peni merampungkan studi magisternya pada tahun 2008 dengan menampilkan karya bertajuk "Bramara".

Karya tersebut menjadikan Peni sebagai komponis perempuan yang patut diperhitungkan.

Tahun 2013, Peni meraih Hibah Seni Kelola kategori Karya Inovatif untuk karya "Ontosoroh".

Mengutip laman resmi ISI Surakarta, Peni tercatat meraih Penghargaan Musik Aga Khan 2022 di Jenewa, Swiss.

Penghargaan tersebut diberikan karena diakuinya keterlibatan Peni dalam masalah sosial dan lingkungan kontemporer, serta mempertahankan dan mengembangkan musik tradisi.

Aga Khan sendiri merupakan penghargaan tiga tahunan yang didirikan oleh Yang Mulia Aga Khan, Imam muslim Syiah Ismaili Nizari, dan dibentuk pada 2018.

Kini, Peni Candra Rini disibukkan sebagai seorang pengajar di Fakultas Seni Pertunjukan di ISI Surakarta.

Selain itu, ia juga aktif menciptakan karya musik tradisi dan berkolaborasi dengan musisi maupun komposer dari berbagai dunia. Inspiratif, bukan?

Baca Juga: Perjalanan Karier Titi Radjo Padmaja dari Drummer, Komposer, hingga Aktris

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Mengenal Peni Candra Rini: Sinden, Komposer, dan Dosen Seni yang Multitalenta