Parapuan.co - Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Procter & Gamble (P&G) Indonesia dan Save the Children semakin menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan yang inklusif lewat programnya, We See Equal.
Selama kurang lebih enam tahun berjalan lewat kolaborasi bersama Save the Children Indonesia di wilayah Jawa Barat yaitu Kabupaten Bandung dan Cianjur, program We See Equal berupaya memberdayakan komunitas.
Tujuannya adalah demi menciptakan lingkungan yang setara, aman, dan positif gender, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Saranathan Ramaswamy, Presiden Direktur, P&G Indonesia menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung Hari Pendidikan Nasional dengan terus memperjuangkan pendidikan yang setara, aman, dan positif gender.
"Sejalan dengan semangat pemerintah, P&G Indonesia turut memberikan kontribusi positif untuk memastikan setiap anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas, setara, dan inklusif," ucapnya.
Bersama dengan Save the Children lewat program We See Equal, P&G Indonesia membentuk lingkungan yang setara, positif gender, dan aman bagi anak-anak.
"Ini adalah cara kami untuk terus hadir bersama anak-anak Indonesia dan mendukung mereka untuk mendapat akses yang setara terhadap kehidupan yang lebih berkualitas di masa kini dan mendatang," pungkasnya.
Save the Children pun turut menyampaikan beberapa poin penting pendekatan yang dapat diterapkan orang tua untuk menunjang pendidikan dan pengasuhan anak yang aman, setara, dan positif.
Pasalnya, peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter positif anak-anak.
1. Menerapkan Disiplin Positif
Artinya adalah mendisiplinkan anak tanpa kekerasan melalui pemberian kehangatan dan bimbingan dari orang tua.
Anak-anak merasa aman, nyaman, dihargai perasaan dan ide-idenya tanpa perasaan takut dan tertekan sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.
Disiplin positif mempraktikkan nilai saling menghargai, kesetaraan, dan keadilan gender, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan dan penghargaan yang sama untuk tumbuh kembang secara sehat dan optimal.
2. Memahami Kebutuhan Anak sesuai Tahapan Usianya
Setiap tahap usia memiliki karakteristik dan kebutuhan, misalnya usia remaja adalah usia saat anak suka mencari tantangan dan risiko.
Anak-anak cenderung lebih dekat dengan temannya, dalam tahap mencari jati diri, sehingga harus direspons dengan memberi kepercayaan, menjelaskan konsekuensi setiap perilakunya baik positif dan negatif.
3. Komunikasi Dua Arah yang Interaktif
Orang tua memberikan kesempatan pada anak, baik laki-laki maupun perempuan untuk menyampaikan pandangannya, sehingga mendorong anak terbuka kepada orang tua tanpa ada rasa takut dihakimi atau diabaikan.
Baca Juga: 5 Upaya Mencegah serta Melawan Kekerasan dan Perkawinan Anak di Lingkungan Keluarga
Tata Sudrajat, Interim Chief of Advocacy, Campaign, Communication, and Media, Save the Children Indonesia mengatakan bahwa pengasuhan positif memastikan tumbuh kembang anak yang sehat, aman, dan tanpa menggunakan kekerasan atau hukuman yang merendahkan harkat dan martabat anak sesuai hak-haknya.
"Melalui program Wee See Equal, orang tua dan pengasuh dilatih pengasuhan positif dimana mereka belajar memahami pentingnya memiliki tujuan pengasuhan, bagaimana menyediakan kehangatan dan bimbingan, memahami apa yang anak rasakan dan pikirkan melalui tumbuh kembang anak dan bagaimana menyelesaikan masalah serta menciptakan komunikasi yang saling menghargai dengan anak," ucapnya.
"Kami berharap, program We See Equal bersama orang tua, pengasuh, sekolah dan masyarakat dapat mempromosikan dan melindungi hak-hak anak," tambahnya.
Anggun selaku Brand Ambassador Pantene, yang juga seorang ibu, menyoroti pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak. Baginya, pendidikan anak merupakan prioritas utama.
"Pengalaman pribadi dalam membesarkan anak perempuan, membuat saya percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal pendidikan yang berkualitas, terlepas dari gender dan identitasnya," ungkapnya.
"Terutama pada era yang dalam proses belajarnya menggunakan platform digital, dimana dia dapat mengakses berbagai sumber, saya sebagai orang tua pun harus terus belajar dan mengikuti hal-hal baru tersebut, demi terus mendukung pendidikan anak," tambahnya.
Anggun juga mengakui bahwa dirinya tetap mengarahkan buah hatinya untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya, seperti membaca buku yang dia suka, untuk memberi ruang agar tetap bisa bereksplorasi sesuai keinginan namun tetap dengan bimbingan dan arahan dari orang tua.
"Melihat langkah positif yang diambil P&G Indonesia dan Save the Children melalui program We See Equal sungguh menginspirasi saya. Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan dalam memprioritaskan pendidikan yang setara, aman, dan positif gender, karena dapat memberikan harapan baru bagi masa depan anak-anak Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Perjalanan Karier Handari Putri di P&G Indonesia dan Pentingnya Support System dalam Prosesnya
(*)