Parapuan.co - Kawan Puan, obsesif dalam cinta adalah ketika kamu memiliki obsesi yang berlebihan pada pasangan.
Sikap semacam ini bisa ditandai dengan kontrol berlebihan terhadap pasangan, hingga membatasi ruang gerak dan privasi.
Dan ternyata, sikap obsesif terhadap pasangan tidak datang tiba-tiba tanpa penyebab.
Ada beberapa hal yang membuat seseorang menjadi obsesif pada pasangannya, termasuk karena trauma.
Mengutip Lovepanky, di bawah ini penyebab seseorang bersikap obsesif pada pasangannya!
1. Trauma
Penyebab pertamanya ialah trauma. Yaitu ketika seseorang pernah mengalami patah hati, pengkhianatan, atau penghinaan di masa lalu.
Orang dengan trauma akan mengembangkan berbagai mekanisme pertahanan yang dapat membantu mereka mengatasi kecemasannya.
Saat orang dengan trauma terobsesi pada pasangan, mereka akan mencoba mengendalikan pasangan dengan memusatkan perhatian pada masalah yang tidak ada.
Baca Juga: Trauma hingga Takut Menikah, Ini Penyebab Gamophobia dan Cara Mengatasinya
2. Pengaruh Sosial
Kamu mungkin tidak menyangka bahwa masyarakat juga berkontribusi pada paranoia dan asumsi yang dialami orang yang obsesif.
Seseorang dapat menjadi posesif jika ia membangun proses berpikir berdasarkan cara pandang masyarakat terhadap hubungan.
Misalnya di lingkungan masyarakat banyak perselingkuhan, maka bukan tidak mungkin seseorang menjadi obsesif pada pasangan karena takut diselingkuhi.
Orang yang obsesif akhirnya membayangkan yang terburuk karena masyarakat mengatakan itu tidak terhindarkan.
3. Pola Asuh di Masa Kecil
Cara kita diasuh dan dibesarkan juga dapat mempengaruhi kecenderungan kita terhadap sikap obsesif.
Jika kamu dibesarkan dengan pikiran tentang bagaimana seharusnya bereaksi terhadap suatu hal, kamu pasti akan menerapkannya dalam hubungan saat sudah dewasa.
Contohnya kamu sering dimarahi ketika melakukan kesalahan kecil, bisa saja kamu cenderung memarahi pasangan jika ada kesalahpahaman kecil.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Mindful Parenting, Pola Asuh dengan Komponen Empati
4. Masalah Psikologis
Obsesif dalam menjalin hubungan bisa juga disebabkan karena adanya masalah psikologis.
Obsesimu terhadap pasangan bisa saja semakin parah jika ada gangguan kepribadian atau masalah psikologis, baik yang kamu sadari maupun tidak.
Obsesi tidak dianggap sebagai perilaku normal, sehingga dapat dikategorikan sebagai red flag.
Obsesi tidak bisa tergolong perilaku yang ringan karena menunjukkan perilaku yang intens terhadap seseorang, atau bahkan situasi.
Maka dari itu, jika kamu merasa terobsesi pada pasangan, ada baiknya berkonsultasi dengan profesional atau ahli.
Bila pasangan yang bersikap obsesif terhadapmu, cari cara untuk mengajaknya berkonsultasi dengan ahli agar kalian menemukan solusi terbaik buat menjalani hubungan ke depannya.
Itulah tadi beberapa penyebab seseorang terobsesi pada pasangan. Semoga Kawan Puan tidak demikian, ya.
Baca Juga: Meski Ada Red Flag, Ini Tanda Kamu Masih Bisa Melanjutkan Hubungan
(*)