Konflik Menantu Perempuan dan Ibu Mertua, Kalis Mardiasih Sebut Ini Akar Masalahnya

Arintha Widya - Selasa, 7 Mei 2024
Ilustrasi: Akar masalah sebenarnya dari konflik perempuan dan ibu mertua.
Ilustrasi: Akar masalah sebenarnya dari konflik perempuan dan ibu mertua. Freepik AI

Contohnya dalam kasus Ria Ricis dan Teuku Ryan, disebutkan bahwa ibunda Ryan pernah menegur Ricis yang memberikan minuman dingin kepada suaminya.

Padahal menurut ibu Ryan, anaknya tidak pernah mengonsumsi minuman dingin.

Kalau begitu, apa pengaruh dari patriarki terhadap sikap yang ditunjukkan oleh ibu Teuku Ryan?

"Ibu mertua kita, termasuk juga ibu kandung kita, sejak kecil menjadi perempuan yang mengerjakan norma gender tradisional sesempurna mungkin," imbuh Kalis.

Kalis menambahkan, para ibu tradisional atau perempuan di generasi ibu kita didoktrin bahwa nilai (value) dirinya sebagai perempuan bergantung dari penilaian laki-laki.

Ia memberikan contoh, ketika perempuan menjadi istri, mereka akan percaya kalau nilai dirinya ada pada pelayanan yang diberikan kepada suami.

Kemudian saat sudah menjadi ibu, nilai dirinya berpindah ke bagaimana memberikan pelayanan sempurna untuk anak-anaknya.

Inilah yang terjadi pada ibu mertua Ricis terhadap Ryan, sehingga tanpa sengaja berkomentar soal minuman dingin yang diberikan kepada anaknya.

Jadi, masalah sebenarnya bukan ibu mertua ingin berkompetisi dengan menantunya, tetapi karena banyak ibu yang menggantungkan keberhargaan diri dari penilaian laki-laki.

Baca Juga: Berkaca dari Perceraian Ria Ricis-Teuku Ryan, Ini Peran Suami Tangani Konflik Istri dan Mertua

Sumber: Twitter
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Konflik Menantu Perempuan dan Ibu Mertua, Kalis Mardiasih Sebut Ini Akar Masalahnya