Terjebak dalam Hubungan dengan Pasangan yang Obsesif, Haruskah Putus?

Arintha Widya - Rabu, 8 Mei 2024
Ilustrasi: Dampak menjalin hubungan dengan pasangan obsesif dan solusinya. Haruskah putus?
Ilustrasi: Dampak menjalin hubungan dengan pasangan obsesif dan solusinya. Haruskah putus? Freepik AI

Parapuan.co - Kawan Puan, siapa yang tidak suka diperhatikan oleh pasangan? Semua orang mungkin lebih senang jika diperhatikan.

Akan tetapi jika perhatiannya berlebihan dan mengarah ke sikap obsesif, apakah kamu akan tahan?

Memiliki pasangan yang obsesif tentu akan membuatmu merasa terjebak, hingga akhirnya berpikir untuk putus.

Selagi mempertimbangkan putus, pahami dulu bagaimana obsesi pasangan memengaruhi dirimu dan hubungan sebagaimana dirangkum dari Lovepanky!

1. Merasa Terperangkap dalam Sangkar Cinta

Ketika cinta seseorang terasa lebih mencekik alih-alih mendukung, itu bisa menyebabkan perasaan terperangkap atau terkontrol.

Ini dapat berdampak pada kesehatan mentalmu, seperti menyebabkan kecemasan atau depresi.

2. Kamu Lupa Soal Privasi

Ketika bersama pasangan yang obsesif, hal-hal seperti privasi menjadi konsep yang terdengar kabur bagimu.

Baca Juga: Lebih Eksklusif, Ini 6 Keuntungan Menjaga Privasi Sebuah Hubungan

Hidupmu terasa seperti berada di dalam realitas di mana setiap gerakan, pesan, dan momen selalu diperiksa oleh pasangan.

Pemantauan yang tak henti-hentinya ini dapat menyebabkan kehilangan otonomi terhadap diri sendiri.

Dalam hubungan seperti itu, masalah kepercayaan sering muncul karena kamu tidak merasa aman dan dihargai oleh pasangan.

Pasangan hanya tertarik untuk mengendalikan aktivitasmu dibandingkan berusaha memahami dan mempercayaimu.

Erosi privasi adalah tanda yang mencolok dari obsesi, di mana batas yang penting untuk hubungan yang sehat menjadi kabur atau benar-benar diabaikan.

3. Kehidupan Sosial Berantakan

Pasangan yang obsesif mungkin menuntut seluruh waktu dan perhatianmu, sehingga hubunganmu dengan teman dan keluarga jadi renggang.

Hal ini dapat mengakibatkan isolasi sosial, yang terkait dengan berbagai masalah kesehatan mental.

4. Menjaga Sikap

Baca Juga: Mengenal Istilah Obsesif dalam Cinta dan Tanda-tandanya, Yuk Intip!

Kamu jadi terus-menerus untuk mencoba menenangkan pasangan yang obsesif dengan menjaga sikap.

Kamu selalu merasa waspada, dan merenungkan setiap kata-kata serta tindakanmu agar tidak membuatnya marah.

Perasaan berada di bawah tekanan semacam ini membuatmu stres dan tidak menikmati hubungan yang seharusnya menyenangkan.

Apakah Putus Merupakan Solusi?

Berdasarkan dampak yang kamu rasakan di atas, apakah putus merupakan solusi terbaik?

Putus bisa jadi keputusan terbaik, tetapi sebaiknya menjadi langkah terakhir yang kamu ambil.

Cobalah memperbaiki hal-hal yang salah terlebih dulu dan diskusikan dengan pasangan mengenai sikap obsesifnya.

Jika ia sulit berubah dan tidak mau berkomitmen untuk memperbaiki diri, kamu dapat mengakhiri hubungan setelah menyepakatinya dengan pasangan.

Demikian tadi dampak sikap obsesif pasangan dan solusi yang bisa kamu lakukan. Semoga membantu!

Baca Juga: 4 Penyebab Orang Bersikap Obsesif pada Pasangan, Salah Satunya Trauma

(*)

Sumber: Lovepanky
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru