Standar C2PA adalah semacam 'label nutrisi' untuk gambar, video, klip audio, dan file lain yang menunjukkan kapan dan bagaimana file tersebut diproduksi atau diubah, termasuk dengan AI.
OpenAI pun tengah mengembangkan cara untuk 'memberi tanda air' atau 'watermark' pada suara yang dihasilkan AI sehingga dapat dengan mudah diidentifikasi pada saat itu juga.
Urgensi Mengembangkan Detektor Deepfake
Detektor atau alat yang bisa mendeteksi deepfake yang dihasilkan oleh kecanggihan kecerdasan buatan alias AI memang sangat dibutuhkan pada saat ini.
Ada urgensi yang sangat tinggi bahwa detektor ini harus segera ada untuk mencegah kejahatan deepfake yang sudah memakan banyak korban, termasuk perempuan.
Deepfake adalah kejahatan digital yang sekarang ini sangat mungkin terjadi, terlebih seiring perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Deepfake adalah kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat video, foto, maupun audio palsu tentang seseorang.
Konten hasil deepfake biasanya menyerupai aslinya dan tampil cukup meyakinkan, sehingga mampu mengecoh orang lain.
Sekitar awal Januari 2024 lalu, Taylor Swift sang musisi populer dunia dikabarkan jadi korban deepfake, kejahatan digital di dunia maya.
Baca Juga: Dialami Dokter Zie, Ini Sisi Negatif Penggunaan AI yang Merugikan Perempuan