Foto-foto Taylor Swift yang diedit sedemikian rupa dengan menggunakan AI hingga berbau pornografi beredar luas di media sosial, contohnya saja di Telegram dan X (dulunya Twitter).
Sang musisi harus mengambil langkah hukum dengan mengajukan gugatan terhadap pihak-pihak yang mengunggah foto deepfake dirinya berbau pornografi.
Lebih awal, pada November 2023, beauty content creator sekaligus dokter, dr. Yessica Tania atau yang akrab dikenal sebagai dr. Zie juga jadi korban deepfake.
Kala itu beredar video dokter Zie mengiklankan produk penurun berat badan dengan menampilkan video serta mengubah suaranya menggunakan AI.
Padahal kenyataannya, dr. Zie tidak pernah merekomendasikan obat pelangsing atau penurun berat badan pada siapapun. Iklan tersebut dibuat dengan AI menggunakan data dan informasi dari dr. Zie.
"Saya tidak pernah merekomendasikan produk "pelangsing" atau "penurun berat badan" kepada siapapun sehingga segala resiko yang timbul akibat pemakaian produk tersebut diluar dari tanggung jawab saya," tulis keterangan Instagram @dr.yessicatania, Selasa, (28/11/2023).
"Pengumuman ini juga merupakan teguran atau somasi terbuka bagi siapa saja yang membuat iklan produk tersebut dengan menggunakan video saya TANPA IZIN agar segera menghapusnya dalam jangka waktu paling lama 7 hari sejak pengumuman ini dilakukan," tambahnya.
Dr. Firman Kurniawan, Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital pernah menyebutkan bahwa public figure cukup riskan menjadi korban penyalahgunaan AI terutama bagi perempuan.
Hal itu terbukti dari Taylor Swift dan dr. Yessica Tania yang menjadi korban deepfake, kebetulan juga mereka adalah sosok figur publik yang terkenal.
Baca Juga: Kisah Remaja Perempuan 15 Tahun Bikin Situs Web untuk Bantu Korban KBGO