Teman Imajiner: Sosok yang Bisa Menguatkan dan Memberikan Dukungan
Imaginary friends atau teman imajiner alias teman khayalan adalah sosok imajinasi yang biasanya diciptakan oleh anak kecil sebagai teman bermain dan mengobrolnya.
Riset berjudul The Characteristic and Correlates of Fantasy in School-Age Children: Imaginary Companions, Impersonation, and Social Understanding menunjukkan bahwa 65 persen anak-anak sampai usia 7 tahun memiliki teman imajiner.
Teman imajiner bisa menjadi sosok yang biasa diajak bicara, interaksi, dan bermain oleh anak-anak. Adalah hal umum ketika anak-anak memiliki teman imajiner.
Bahkan, melansir dari Healthline, memiliki teman imajiner semasa kecil itu bermanfaat karena bisa meningkatkan kreativitas, strategi penanggulangan, dan meningkatkan pemahaman emosional.
Tak hanya itu, teman imajiner juga menawarkan persahabatan, dukungan, dan hiburan bagi anak-anak. Teman imajiner juga bisa jadi sosok yang menemani di saat kamu merasa sendirian.
Akan tetapi, teman imajiner hanya umum dimiliki oleh anak-anak, maksimal sampai mereka usia 7 tahun, meski ada juga yang masih memilikinya sampai usia 12 tahun.
Tidak banyak riset atau studi yang mempelajari tentang teman imajiner saat seseorang sudah dewasa. Satu studi berjudul Imaginary Companions, Inner Speech, and Auditory Verbal Hallucinations: What Are the Relations menunjukkan 7,5 persen dewasa memiliki teman imajiner.
Film IF: Imaginary Friends menyoroti kegelisahan para IF (Imaginary Friends) yang sudah mulai dilupakan oleh para anak-anak dan terancam menghilang karena sudah tak ada di ingatan mereka lagi.
Baca Juga: Sinopsis Drakor Alice, Drama Fantasi Tentang Misteri Perjalanan Waktu