AI ini dapat menafsirkan dan merespons berdasarkan keadaan mental orang lain.
Meski begitu, AI dengan Theory of Mind masih dalam tahap penelitian dan pengembangan.
Tujuan akhir teknologi ini adalah membuat mesin yang dapat berinteraksi dengan manusia secara lami dan intuitif, memperhitungkan konteks sosial dan emosional.
Jenis AI selanjutnya yaitu Self-awareness yang paling maju dan teoritis, serta memiliki kesadaran diri.
AI jenis ini memiliki kesadaran tentang dirinya sendiri, emosi, dan kondisi internalnya.
Selain memahami keadaan mental orang lain, AI self-aware juga memiliki kesadaran tentang eksistensinya dan dapat membuat keputusan yang mencerminkan pemahaman ini.
Saat ini, self-awareness dalam AI masih merupakan konsep hipotetis dan belum tercapai dalam teknologi yang ada.
Masing-masing jenis AI di atas menunjukkan tingkat kemajuan yang berbeda dalam kemampuan kecerdasan buatan.
Yaitu mulai dari yang paling sederhana dan reaktif, sampai yang paling kompleks dan hipotetis. Bagaimana menurut Kawan Puan?
Baca Juga: Indeks Tren Kerja 2024: Ini Kondisi AI di Tempat Kerja di Asia Pasifik
(*)