Parapuan.co - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tentu sudah bukan hal yang baru bagi sebagian Kawan Puan.
Kawan Puan mungkin ada yang memanfaatkan teknologi AI untuk mendukung pekerjaan.
AI sendiri adalah program yang diterapkan pada perangkat mesin atau komputer untuk merekayasa kecerdasan manusia.
Oleh karenanya, tidak heran jika teknologi kecerdasan buatan ini bisa dibilang dapat menyerupai kecerdasan manusia.
Bahkan, ada AI yang memiliki kecerdasan untuk memahami emosi. Benarkah demikian?
Daripada penasaran, yuk simak jenis-jenis AI seperti dilansir dari Tech Target via Kompas.com berikut ini!
1. Reactive Machines
Reactive Machines adalah jenis AI paling dasar yang hanya mampu merespons input dengan output tertentu.
AI ini tidak memiliki kemampuan menyimpan memori atau menggunakan pengalaman masa lalu untuk memengaruhi keputusan saat ini.
Baca Juga: Mahasiswa Ingin Pakai AI untuk Riset Data, Ini 7 Tools yang Bisa Kamu Coba
Mesin ini beroperasi berdasarkan algoritma yang dirancang untuk mengelola tugas-tugas tertentu tanpa belajar dari pengalaman.
Contohnya adalah komputer catur Deep Blue IBM yang hanya bisa menganalisis posisi catur saat ini dan memilih langkah terbaik berdasarkan itu.
Limited Memory merupakan jenis AI yang dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk membuat keputusan di masa sekarang.
AI jenis ini dapat menyimpan dan menggunakan data sebelumnya untuk sementara waktu, tetapi tidak memiliki pemahaman atau pengetahuan jangka panjang.
Sistem AI ini banyak digunakan dalam teknologi seperti kendaraan otonom (self-driving car).
Teknologi tersebut menggunakan data dari beberapa pengamatan perjalanan terakhir (terbaru) untuk membuat keputusan mengemudi.
Berikutnya ada Theory of Mind yang disebut jenis AI canggih karena memiliki kemampuan untuk memahami emosi, kebutuhan, kepercayaan, dan pikiran manusia.
Baca Juga: Bingung Cari Ide? 3 Tools AI Ini Bisa Bantu Pekerjaan Desain Grafis
AI ini dapat menafsirkan dan merespons berdasarkan keadaan mental orang lain.
Meski begitu, AI dengan Theory of Mind masih dalam tahap penelitian dan pengembangan.
Tujuan akhir teknologi ini adalah membuat mesin yang dapat berinteraksi dengan manusia secara lami dan intuitif, memperhitungkan konteks sosial dan emosional.
Jenis AI selanjutnya yaitu Self-awareness yang paling maju dan teoritis, serta memiliki kesadaran diri.
AI jenis ini memiliki kesadaran tentang dirinya sendiri, emosi, dan kondisi internalnya.
Selain memahami keadaan mental orang lain, AI self-aware juga memiliki kesadaran tentang eksistensinya dan dapat membuat keputusan yang mencerminkan pemahaman ini.
Saat ini, self-awareness dalam AI masih merupakan konsep hipotetis dan belum tercapai dalam teknologi yang ada.
Masing-masing jenis AI di atas menunjukkan tingkat kemajuan yang berbeda dalam kemampuan kecerdasan buatan.
Yaitu mulai dari yang paling sederhana dan reaktif, sampai yang paling kompleks dan hipotetis. Bagaimana menurut Kawan Puan?
Baca Juga: Indeks Tren Kerja 2024: Ini Kondisi AI di Tempat Kerja di Asia Pasifik
(*)