Peristiwa eksternal yang tiba-tiba meningkatkan biaya produksi, seperti kenaikan tajam harga minyak.
Pada tahun 1973, embargo minyak oleh OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) menyebabkan lonjakan harga minyak.
Itu meningkatkan biaya produksi dan distribusi yang kemudian diteruskan ke konsumen sebagai harga yang lebih tinggi.
2. Kebijakan Ekonomi yang Tidak Tepat
Kebijakan fiskal atau moneter yang tidak tepat juga bisa memicu stagflasi.
Misalnya, kebijakan pemerintah yang memperketat pasar tenaga kerja atau meningkatkan pajak secara signifikan.
Hal itu dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi sekaligus mendorong inflasi.
3. Harapan Inflasi
Jika konsumen dan produsen mengharapkan inflasi akan terus terjadi, mereka mungkin menyesuaikan perilaku mereka.
Baca Juga: Jadi Kebiasaan, Ini Cara Mengurangi Inflasi Gaya Hidup yang Berlebihan
Seperti menaikkan harga atau menuntut kenaikan upah, yang dapat memperburuk inflasi meskipun ekonomi tidak tumbuh.