Fakta Multiple Sclerosis, Autoimun yang Lebih Banyak Menyerang Perempuan

Anna Maria Anggita - Kamis, 30 Mei 2024
Multiple sclerosis, autoimun yang menyerang perempuan.
Multiple sclerosis, autoimun yang menyerang perempuan. Zerbor

Parapuan.co Multiple sclerosis merupakan kondisi autoimun langka yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang, bahkan kondisi ini disebut sebagai silent disease.

Saat ditemui di Penang Bistro, Kebon Sirih, Kamis, (28/05/2024), Dr. dr. Rocksy Fransisca V Situmeang, Sp.N, Neurologist Siloam Hospitals Lippo Village menyatakan multiple sclerosis ini bersifat kronik, artinya berlangsung cukup lama, bahkan bisa berpuluh-puluh tahun.

Adapun berbagai fakta tentang multiple sclerosis yang perlu Kawan Puan ketahui yakni sebagai berikut.

Menyerang Sistem Saraf Pusat

"Dia (multiple sclerosis) menyerang sistem saraf pusat, yang masuk dalam sistem saraf pusat itu adalah otak dan saraf tulang belakang," imbuhnya.

Dokter Rocksy menyatakan bahwa penyakit multiple sclerosis (MS) ini disebabkan oleh kerusakan myelin atau selubung pelindung saraf oleh sistem kekebalan tubuh.

Kondisi kerusakan pada myelin menyebabkan hubungan antara otak dan bagian tubuh lainnya terganggu.

Gejalanya Mirip dengan Stroke dan Gangguan Penglihatan Mata

"MS sering kali sulit didiagnosis karena gejalanya mirip dengan kondisi medis lain seperti stroke dan gangguan penglihatan pada mata, dan dapat berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya," kata dr. Rocksy.

Baca Juga: Dokter Ungkap Penggunaan Tampon Lebih Baik Daripada Pembalut, Kenapa?

Adapun gejala umum dari MS yakni kelelahan, kesulitan berjalan, gangguan kandungan kemih, gangguan penglihatan atau pandangan kabur, kram pada otot, hingga kebas atau kesemutan di bagian tubuh tertentu.

Tak hanya itu, tanda umum lain dari MS yakni gangguan keseimbangan, kesulitan menelan, serta gangguan kognitif dan mood.

Maka dari itu, dr. Rocksy pun menyatakan diagnosis MS ini cukup menantang karena tidak dapat ditegakkan dengan satu tes khusus saja.

Jika mengalami gejala MS, maka penting bagi Kawan Puan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf.

"Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, individu dengan MS dapat menjalani hidup yang produktif dan berkualitas," tambah dr. Rocksy.

Perempuan Lebih Banyak Mengidap MS

Kawan Puan perlu tahu bahwa MS ini umumnya menyerang individu di usia produktif, umurnya antara 20-40 thun.

Bahkan MS ini lebih banyak ditemukan pada perempuan daripada laki-laki, adapun faktor yang memengaruhi yakni lingkungan dan infeksi.

Dokter Rocksy menyatakan perempuan lebih sering beraktivitas di dalam ruangan dan tidak mendapatkan sinar matahari cukup, sehingga memicu MS.

Selain itu, dr. Rocksy menyatakan paparan terhadap infeksi seperti klamidia juga bisa menimbulkan MS pada perempuan.

Baca Juga: Ini Perbedaan Psoriasis dan Eksim, Ada yang Disebabkan Autoimun


(*)



REKOMENDASI HARI INI

3 Tips Manfaatkan Uang Pesangon PHK Jadi Modal untuk Wirausaha