2. Autisme
Meskipun tidak semua anak dengan autisme mengalami keterlambatan bahasa, kondisi ini sering memengaruhi kemampuan mereka berkomunikasi.
3. Disabilitas intelektual
Berbagai disabilitas intelektual dapat menyebabkan keterlambatan bahasa, misalnya disleksia.
4. Masalah psikososial
Masalah psikososial juga dapat menyebabkan keterlambatan bahasa. Misalnya, ketika anak sering diabaikan oleh orang tuanya.
Perbedaan Language Delay dengan Speech Delay
Sebelum membedakan di antara keduanya, Kawan Puan harus tahu dulu apa yang dimaksud dengan speech (ucapan) dan language (bahasa).
Mengutip Kids Health, speech adalah ekspresi verbal dari bahasa yang mencakup artikulasi (cara seseorang membentuk suara dan kata-kata).
Baca Juga: Orang Tua Perlu Tahu, Begini Cara Mencegah agar Anak Tidak Terlambat Bicara
Sementara language, yaitu bagaimana kita memberikan dan mendapatkan informasi melalui komunikasi.
Komunikasi dalam hal ini meliputi komunikasi verbal, nonverbal (seperti bahasa isyarat), dan tulisan.
Kemampuan berbahasa melibatkan pemahaman dan bagaimana membuat orang lain memahami kita.
Pada anak dengan language delay, mereka bisa mengucapkan kata-kata dengan baik, tapi hanya bisa menggabungkan dua kata.
Anak yang mengalami speech delay atau keterlambatan bicara mungkin menggunakan kata-kata atau frase untuk mengungkapkan sesuatu, tetapi sulit dipahami.
Sederhananya, speech delay ialah kondisi saat anak belum bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas seperti teman-teman seusianya.
Sedangkan language delay merujuk pada kondisi di mana anak belum dapat berkomunikasi atau menggunakan kosakata yang dimilikinya dengan baik.
Apapun kondisinya, jika Kawan Puan merasa kemampuan berbicara dan berbahasa anak kurang dibandingkan teman-teman seusianya, segera konsultasikan dengan dokter, ya.
Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasanmu.
Baca Juga: Kapan Anak Dikategorikan Alami Speech Delay atau Terlambat Bicara? Ini Tandanya
(*)