Lebih Bermanfaat, Ini Cara Mengubah Sampah Dapur Jadi Kompos

Saras Bening Sumunar - Rabu, 12 Juni 2024
Cara mengubah sampah dapur menjadi kompos.
Cara mengubah sampah dapur menjadi kompos. (svetikd/Getty Images)


Parapuan.co - Kawan Puan apakah kamu memiliki tumpukan sampah dapur di rumah?

Jika iya, jangan langsung membuangnya ke tempat pembuangan akhir. Mengapa demikian?

Pada dasarnya, beberapa jenis sampah dapur bisa diubah sebagai kompos.

Mengutip dari laman Kompas.comada beberapa sampah rumahan yang bisa dijadikan kompos, seperti:

- Ampas teh dan kopi

- Kualitas telur

- Kulit kacang-kucangan

- Kulit rempah-rempah

- Sisa kaldu, susu basi, dan cairan dari bahan organik lainnya.

Baca Juga: Manfaat Air Lemon untuk Tanaman, Jadi Pupuk Alami hingga Mengusir Hama

 

Cara Membuat Kompos dari Bahan Dapur

1. Pemilahan Sampah Dapur

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memilah sampah. Pisahkan sampah organik dari sampah anorganik.

Pastikan sampah dapur yang akan dijadikan kompos adalah sampah organik, seperti:

  • Sisa sayuran dan buah-buahan
  • Ampas kopi dan teh
  • Kulit telur
  • Sisa makanan nabati

Hindari memasukkan produk hewani seperti daging, ikan, dan produk susu karena dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menarik hama.

2. Siapkan Wadah Kompos

Pilih wadah kompos yang memiliki ventilasi cukup untuk sirkulasi udara.

Baca Juga: 5 Cara Tepat dalam Mengaplikasikan Pupuk Agar Tak Merusak Tanaman

Jika menggunakan drum atau tong plastik, buat beberapa lubang kecil di sekelilingnya.

Tempatkan wadah kompos di area yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung untuk menghindari kompos terlalu cepat kering.

3. Menyusun Bahan Kompos

Susun bahan kompos dalam wadah dengan cara berlapis:

  • Lapisan pertama: bahan kasar seperti ranting kecil atau potongan kayu untuk membantu sirkulasi udara di bagian dasar.
  • Lapisan kedua: bahan hijau seperti sisa sayuran dan buah-buahan.
  • Lapisan ketiga: bahan kering seperti daun kering, serbuk kayu, atau kertas bekas.

Ulangi penyusunan lapisan ini hingga wadah terisi. Pastikan setiap lapisan tidak terlalu tebal dan seimbang antara bahan hijau dan bahan kering.

4. Menjaga Kelembapan dan Mengaduk Kompos

Kelembapan adalah faktor penting dalam proses pembuatan kompos. Maka semprotkan sedikit air ke dalam wadah kompos jika terlihat terlalu kering, tetapi jangan sampai terlalu basah.

Idealnya, kompos harus memiliki tingkat kelembapan seperti spons yang diperas.

Baca Juga: Sampah Dapur Jangan Dibuang atau Dibakar, Ubah Jadi Pupuk dengan Cara Ini

Aduk kompos setiap satu atau dua minggu untuk mempercepat proses dekomposisi dan memastikan semua bahan tercampur dengan baik.

Pengadukan juga membantu sirkulasi udara di dalam kompos.

5. Perhatikan Kompos

Periksa kondisi kompos secara berkala. Jika muncul bau tidak sedap, kemungkinan besar kompos terlalu basah atau kurang bahan kering.

Tambahkan bahan kering dan aduk kembali. Jika kompos terlalu kering dan tidak menunjukkan tanda-tanda dekomposisi, tambahkan sedikit air dan bahan hijau.

6. Memanen Kompos

Kompos biasanya siap digunakan dalam waktu 2 hingga 3 bulan, tergantung pada kondisi dan jenis bahan yang digunakan.

Kompos yang matang akan berwarna cokelat tua atau hitam, berbau seperti tanah, dan memiliki tekstur yang remah.

Kamu bisa menggunakan kompos ini untuk menyuburkan tanaman di kebun atau pot tanaman di rumah.

Kompos yang baik akan meningkatkan struktur tanah, memperbaiki retensi air, dan menyediakan nutrisi bagi tanaman.

(*)

Baca Juga: Sampah Dapur Jangan Dibuang atau Dibakar, Ubah Jadi Pupuk dengan Cara Ini



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat