Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Ini Pentingnya Literasi Finansial dan Perlindungan bagi Perempuan Indonesia

Citra Narada Putri - Rabu, 12 Juni 2024
Program literasi keuangan untuk perempuan oleh Prudential Indonesia.
Program literasi keuangan untuk perempuan oleh Prudential Indonesia. (Dok. Prudential)

Parapuan.co - Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, sebanyak 49,4% dari total 275,7 juta penduduk Indonesia adalah perempuan, di mana 64,5% di antaranya adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Di sisi lain, data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan perempuan mengalami peningkatan, dari 36,13% pada tahun 2019 menjadi 50,33% pada tahun 2022.

Meski begitu, hampir 50% perempuan Indonesia masih belum memiliki pemahaman akan manajemen keuangan untuk dirinya sendiri dan keluarga.

Data yang sama juga menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang di Indonesia, atau sekitar 31,72%, setuju bahwa punya asuransi penting untuk melindungi diri dan keluarga dari berbagai risiko.

Meski demikian, hanya 1 dari 100 orang atau 1,4% dari populasi yang baru memiliki asuransi.

Angka ini bahkan lebih rendah dari negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura (12,5%), Thailand (4,6%), dan Malaysia (3,8%).

Melihat adanya tantangan tersebut, Prudential Indonesia mengambil langkah konkret dengan melakukan serangkaian kegiatan literasi keuangan bagi perempuan.

Hal ini guna menjangkau lebih banyak perempuan dan memberdayakan mereka dalam hal mengelola keuangan rumah tangga untuk ketahanan keuangan berkelanjutan.

Selain aktif mengedukasi perempuan di ibu kota, pada tahun 2023 Prudential Indonesia menyelenggarakan kegiatan edukasi finansial melalui sejumlah program di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga: Program Ini Berdayakan Ibu Rumah Tangga dengan Literasi Keuangan dan Pengelolaan Sampah

Termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti Nusa Tenggara Barat, Halmahera Barat, dan Maluku Utara.

Program literasi keuangan bagi perempuan ini telah menjangkau sebanyak 16 juta perempuan.

“Prudential Indonesia percaya bahwa perempuan memegang peranan kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Prudential Indonesia.

Ibu sebagai pengelola keuangan keluarga berperan sangat penting untuk memastikan keuangan keluarganya tetap terkelola dan terencana dengan bijak sehingga keluarga dapat hidup sehat, kebutuhan tercukupi, dan mewujudkan masa depan yang lebih cerah.

Melalui program literasi keuangan ini Prudential Indonesia perlu terus digaungkan bagi perempuan Indonesia, termasuk para perempuan bahwa memiliki perlindungan bagi diri mereka sendiri dan keluarga sejak dini sangat penting agar terhindar dari berbagai risiko kesehatan dan finansial yang mungkin muncul ke depannya.

Karin menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk membantu para perempuan dalam melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan pribadi serta keluarga, sehingga mereka dapat tangguh dalam menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk risiko apapun yang dihadapi.

Nantinya kegiatan literasi finansial ini akan terus diimplementasikan secara berkelanjutan sehingga dapat menyebarkan dampak positif lebih besar untuk para perempuan Indonesia.

Prudential Indonesia ingin perempuan semakin berdaya sehingga dapat menjalankan peran pentingnya di dalam keluarga, tentunya dengan adanya perlindungan dan masa depan terbaik untuk diri dan keluarganya.

”Kami bangga dapat berkontribusi secara konkrit dan berkelanjutan dalam pemberdayaan dan kemajuan perempuan Indonesia,”ungkap Karin.

Ke depannya, Prudential Indonesia juga akan terus berinovasi dan memperluas jangkauan program-program literasi finansial untuk memastikan semakin banyak perempuan Indonesia yang akan mendapatkan edukasi finansial yang optimal.

(*)

Baca Juga: Ini Cara Mengajarkan Anak Perempuan agar Lebih Melek Finansial

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.