Bukan Nyeri Kepala Biasa, Spesialis Neurologi Ungkap Risiko Migrain pada Perempuan

Arintha Widya - Kamis, 13 Juni 2024
Ilustrasi: Risiko migrain pada perempuan menurut dokter spesialis neurologi.
Ilustrasi: Risiko migrain pada perempuan menurut dokter spesialis neurologi. Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, Juni 2024 ini diperingati sebagai Bulan Kesadaran Migrain dan Sakit Kepala.

Dalam rangka peringatan tersebut, Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PERDOSNI) mengadakan serangkaian webinar.

Rangkaian acara yang juga didukung oleh Pfizer Indonesia ini dilakukan mulai 13 Juni hingga 3 Juli 2024.

Sesi pertama rangkaian Bulan Kesadaran Migrain dan Sakit Kepala dibuka dengan webinar bertajuk "Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa", Rabu (13/6/2024).

Di sesi tersebut, Dr. dr. Restu Susanti, Sp.N, Subsp.NN(K), M.Biomed memaparkan tentang faktor risiko migrain.

Salah satunya mengenai perempuan yang lebih berisiko menderita migrain dibandingkan dengan laki-laki.

Yuk, simak pemaparan lengkap dari dr. Restu Susanti dalam webinar "Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa"!

Penyebab Migrain

Dalam paparannya, dr. Restu Susanti menjelaskan beberapa hal yang bisa menjadi gejala migrain.

Baca Juga: Sering Alami Migrain saat Menstruasi? Coba Atasi dengan Cara Ini yuk!

"Migrain merupakan nyeri kepala intensitas berat, dan gejalanya biasanya berupa nyeri kepala berdenyut pada satu atau dua sisi kepala," papar dr. Restu.

"Nyeri kepala ini bisa disertai mual muntah, aktivitas yang terganggu, dan dapat diikuti dengan sensitivitas terhadap cahaya maupun suara bising," imbuhnya.

Penyebabnya pun beragam, bisa karena faktor genetik, lingkungan, maupun kondisi fisik dan mental penderita.

Restu Susanti menjelaskan, sampai kini penyebab migrain tidak bisa didiagnosis secara pasti karena berbagai faktor memengaruhinya.

Faktor Risiko Migran pada Perempuan

Ada sejumlah faktor risiko yang membuat individu lebih mungkin menderita migrain dibandingkan lainnya.

Antara lain riwayat keluarga, jenis kelamin perempuan, usia di atas 30 tahun, dan adanya masalah hormonal.

Faktor risiko migrain lebih rentan pada perempuan karena perubahan dan masalah hormonal yang dialami.

Misalnya ketika perempuan haid, sedang hamil, pasca melahirkan, atau karena mengonsumsi maupun menggunakan alat kontrasepsi.

Baca Juga: Awas! Orang yang Terlalu Sensitif Rentan Sakit Kepala Sebelah

Faktor Pencetus Migran

Bila sudah ada faktor risiko, hal-hal berikut inilah yang dapat memicu atau menjadi pencetus munculnya migrain:

1. Perubahan hormonal.

2. Stres.

3. Melewatkan waktu makan.

4. Perubahan cuaca.

5. Rangsangan indera: suara keras, cahaya terang, dan bau menyengat.

6. Konsumsi alkohol dan/atau kopi.

7. Perubahan pola tidur (kurang atau lebih).

8. Aktivitas fisik yang intens.

9. Obat-obatan (kontrasepsi, anti hipertensi jenis pelebar pembuluh darah).

10. Makanan, seperti keju, coklat, makanan berpengawet.

Itulah tadi faktor risiko migran yang lebih rentan terjadi pada perempuan. Kawan Puan sudah tahu?

Baca Juga: Ini 4 Tips Mencegah Serangan Migrain Sebelum dan Selama Olahraga

(*)

Sumber: webinar
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?