"Wangi mawar masih mendominasi tren. Wanginya tidak hanya pure mawar, tapi juga kombinasi antara tumbuh-tumbuhan dan wangi khas alam," jelasnya.
Selanjutnya, penggunaan artificial intelligence (AI) juga diperkirakan akan menjadi tren baru.
Hal ini sejalan dengan laporan Statista pada 2024 yang memperkirakan bahwa AI akan digunakan untuk menganalisis kondisi kulit dan rambut untuk personalisasi produk.
Fenomena ini diramalkan akan mencapai angka senilai 8,93 dollar Amerika Serikat (AS) pada 2026.
"Salah satu merek luar negeri kini sudah memiliki mesin berbasis AI yang mampu membuat foundation sesuai dengan hasil scan warna kulit," papar Kilala.
Baca Juga: Sambut Ramadhan, Sariayu Martha Tilaar Gelar Acara Buka Puasa
Terakhir, Kilala juga menyampaikan palet warna yang akan menjadi tren di 2025. Warna tersebut didominasi oleh warna yang berkaitan dengan tumbuhan dan tanah, warna-warna berbasis neon, dan warna gelap.
"Warna cokelat, biru telur asin, serta kuning neon menjadi tren baru di 2025. Warna ini bisa digunakan sebagai inspirasi warna kosmetik atau kemasan produk," paparnya.
Sejalan dengan tren tersebut, Kilala mengungkapkan bahwa PT Cedefindo juga telah mempersiapkan prototipe produk kosmetik, bahan aktif, dan contoh kemasan sebagai inspirasi produk kepada klien mereka.
"Melalui agenda ini, kami sudah mempersiapkan prototipe kosmetik sebagai contoh produk," ujarnya.
Sebagai informasi, PT Cedefindo merupakan produsen sekaligus pengemas (maklon) untuk berbagai jenis merek dan produk kosmetik di Indonesia.
Produk yang dipamerkan nantinya bisa dipilih sesuai minat dan kebutuhan partner.
"Dengan begitu, partner kami bisa fokus mempromosikan produk tanpa perlu ikut serta dalam proses pengembangannya," tutupnya.