Ketika terjadi serangan migrain, 90 persen pekerja tidak bisa bekerja secara maksimal sehingga produktivitasnya menurun.
Pekerja yang mengalami migrain bisa saja sering resign atau berpindah tempat karena merasa pekerjaan menyebabkan stres dan masalah kesehatan yang dialami.
Sedangkan dari sisi perusahaan, atasan bisa saja memberhentikan karyawan ketika produktivitas mereka rendah akibat menderita migrain.
Sementara itu, pekerjaan tertentu bisa memiliki kerentanan terhadap migrain yang cukup tinggi.
Sebut saja pekerja yang bekerja dengan sistem shift semisal dokter, perawat, penjaga keamanan, dll.
Hal itu disebabkan karena profesi-profesi tersebut dilakukan di malam hari, hingga membuat pekerja sulit tidur, kurang tidur, dan kualitas tidurnya tidak baik.
Demikian tadi faktor risiko migrain bagi pekerja. Apakah Kawan Puan termasuk pejuang migrain?
Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: 4 Jenis Aromaterapi untuk Meredakan Sakit Kepala hingga Mual
(*)