Kunci utamanya adalah alokasi aset yang bijak. Simpan 50 persen dalam saham dan sisanya berbentuk tunai dan/atau obligasi.
Bijak dalam mengalokasikan dana dan aset akan memberikanmu kehidupan yang lebih stabil.
Selain itu, mempertahankan tabungan tunai yang cukup untuk menutupi biaya hidup satu hingga dua tahun dapat memberikan fleksibilitas saat pasar sedang lesu.
Dengan cara ini, kamu bisa menunda penarikan dari saham dan menunggu pasar pulih, menghindari penjualan aset dengan nilai rendah.
Berinvestasi selama masa pensiun mungkin terdengar menakutkan bagi sebagian orang.
Namun dengan perencanaan yang matang dan alokasi aset yang tepat, semua orang dapat menikmati masa pensiun yang nyaman dan aman secara finansial.
Jangan biarkan ketakutan akan risiko menghalangimu dari potensi keuntungan yang bisa mendukung kehidupan pensiun yang lebih baik.
Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan untuk menentukan strategi investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu.
Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat, ya.
Baca Juga: THR Bisa Dimanfaatkan untuk Jadi Investasi Saham, Ini 3 Tipsnya
(*)