Parapuan.co - Kejahatan seksual terhadap anak (KSA) menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Perlu diketahui bahwa pelecehan seksual pada anak bisa berupa tindakan, ucapan, sentuhan, serta sikap yang membuat tidak nyaman dan bersifat seksual.
Pelecehan seksual pada anak ini bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk orang-orang terdekat.
Kasus pelecehan seksual pada anak juga bisa terjadi dimana pun. Oleh karena itu, diperlukan ruang aman untuk anak agar terhindar dari peristiwa tragis ini.
Penting untuk diketahui bahwa trauma akibat kekerasan adalah sebuah luka yang dapat mengubah hidup anak di masa depan.
Meskipun pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa pun tapi, anak perempuan masih rentan menjadi korban utamanya.
Pada Kamis (20/6/2024) lalu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar webinar bertajuk "Bagaimana Mengajarkan dan Melindungi Anak dari Kekerasan dan Pelecehan Seksual".
Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI, Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, SpAK, MKes mengatakan pentingnya meluangkan waktu berkualitas untuk menjalin relasi baik bagi anak.
"Sekarang banyak orang tua yang sibuk, padahal penting mencari waktu berkualitas untuk mendukung edukasi terkait pelecehan seksual pada anak," jelas dr. Meita Dhamayanti.
Baca Juga: Bahaya Mengancam dari Mana Saja, Ini 4 Aspek Keamanan yang Penting bagi Anak