Juara Bermedsos Tapi IQ Orang Indonesia Peringkat 130 dari 199 Dunia, Dihubungkan dengan Stunting

David Togatorop - Senin, 8 Juli 2024
Indonesia menempati peringkat 130 dari 199 negara di dunia dalam hal rata-rata IQ, dengan skor 78.
Indonesia menempati peringkat 130 dari 199 negara di dunia dalam hal rata-rata IQ, dengan skor 78. (iStock/Patamaporn Umnahanant)

Parapuan.co - Orang Indonesia mungkin merasa bangga dengan peringkat tinggi sebagai negara yang aktif berada di media sosial (medsos), akan tetapi ternyata itu jauh hubungannya dengan kecerdasan.

Kawan Puan, Indonesia menempati peringkat 130 dari 199 negara di dunia dalam hal rata-rata IQ, dengan skor 78, menurut laporan World Population Review 2022.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyarankan agar masyarakat Indonesia tidak berkecil hati dengan peringkat ini.

World Population Review menempatkan negara-negara di wilayah tengah, seperti Jepang, Taiwan, Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok, di posisi teratas dalam daftar IQ global.

Jepang menduduki peringkat pertama dengan rata-rata IQ 106,49.

Negara-negara Eropa seperti Belarus, Finlandia, Liechtenstein, Belanda, dan Jerman juga masuk dalam sepuluh besar dengan rata-rata IQ di atas 100.

Human Capital Index dan Human Development Index

Hasto juga menekankan pentingnya melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak hanya dari Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia, tetapi juga dari Human Capital Index (HCI).

HCI, yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, mengukur modal sumber daya manusia berdasarkan pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan. Indeks ini menghubungkan kondisi kesehatan dan pendidikan dengan produktivitas masa depan.

Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis AI, Ada Kecerdasan Buatan yang Bisa Memahami Emosi

Sementara itu, HDI digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan manusia berdasarkan harapan hidup, angka buta huruf, dan standar kesejahteraan hidup.

HDI juga menjadi indikator untuk menilai dampak kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup dalam suatu negara.

Oang Indonesia Hebat dalam Pekerjaan Fisik

Menurut Hasto, mayoritas penduduk Indonesia masih cenderung menguasai pekerjaan fisik atau low skill, yang menguras tenaga.

"Intelectual skill kita ada high skill, low skill, medium skill. Kalau high skill kita peringkatnya rendah. Tapi kalau medium skill karena kita kalau menjadi pembantu rumah tangga ya kita bisa lah. Jadi tenaga kasar kita bisa," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

Dihubungkan dengan Stunting

Hasto menyebutkan bahwa rendahnya rata-rata IQ di Indonesia salah satunya disebabkan oleh stunting, yang menghambat pertumbuhan otak anak dan berakibat pada kecerdasan.

"Stunting membawa dampak tidak cerdas, pertumbuhan otak mengalami defisit, sehingga kemampuan intelektualnya tidak optimal. Kita boleh bersedih, tetapi tidak perlu minder ketika IQ masih di 78 dengan urutan ke-130," kata Hasto.

Baca Juga: Jadi Langkah Pencegahan Stunting, BKKBN Imbau Perempuan Hamil Sebelum 35 Tahun

Dikutip dari GridHEALTH.id, beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa penurunan angka stunting hanya mencapai 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

Padahal, Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan stunting di Indonesia mencapai 14% pada akhir 2024.

Penanganan stunting menjadi kunci untuk meningkatkan IQ dan kualitas SDM Indonesia.

Upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta diperlukan untuk mencapai target ini. (*)

Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Rayakan 10 Tahun di Indonesia, Sephora Kolaborasi dengan Tempa dan Beri Banyak Promo