Program Pemerintah Mengandung Unsur Seksual, Kemana Perempuan Harus Berlindung?

Saras Bening Sumunar - Rabu, 10 Juli 2024
Program pemerintah mengandung unsur seksualitas yang merujuk pada perempuan.
Program pemerintah mengandung unsur seksualitas yang merujuk pada perempuan. PonyWang

Parapuan.co -  Belakangan, sejumlah program pemerintah menjadi sorotan karena menggunakan julukan yang aneh dan nyeleneh.

Bukan itu saja, program pemerintah ini bahkan menjurus pada hal-hal seksual yang seakan melecehkan perempuan.

Salah satu contohnya, Dinas Sosial Kabupaten Cirebon bahkan meluncurkan aplikasi bernama SiPEPEK yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Administrasi bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

Dikutip dari laman CirebonkabSiPEPEK sejatinya aplikasi yang berpihak pada warga kurang mampu di Kabupaten Cirebon.

Aplikasi ini adalah hasil inovasi Pemerintah Kabupaten Cirebon. Sayangnya, penamaan SiPEPEK ini dirasa kurang pas hingga menuai kontoversi.

Dalam bahasa Cirebon, kata ini bermakna lengkap atau komplit.

Namun di khalayak yang lebih luas, istilah SiPEPEK dikenal sebagai sebutan untuk alat kelamin perempuan.

Penggunaan kata-kata ini justru terasosiasi sebagai bentuk pelecehan verbal untuk perempuan.

Mungkin penggunaan penamaan SiPEPEK bertujuan untuk memudahkan orang mengingatnya, namun jika dilihat lebih dalam istilah ini justru merujuk pada pelecehan verbal untuk perempuan.

Baca Juga: Tergolong Aktivitas KBGO, Host Kinderflix Dapat Komentar Seksualisasi

Masih Banyak Program Lain yang Merujuk pada Seksualisasi Perempuan

Bukan hanya SiPEPEK rupanya banyak program pemerintah lain yang menjurus pada seksisme seperti:

1. SIMONTOK

SIMONTOK merupakan singkatan dari Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok.

Program ini sendiri diluncurkan di Surakarta, Jawa Tengah dan bertujuan untuk monitoring stok dan kebutuhan pangan di wilayah setempat.

2. SISEMOK

SISEMOK merupakan Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan yang diluncurkan Kabutapen Pemalang.

Program ini ada untuk memudahkan pelayanan terhadap pengajuan terkait ormas hingga parpol.

Baca Juga: Viral Dugaan Pelecehan Seksual Rekrutmen Via LinkedIn, Jobseeker Perlu Waspada Red Flag Ini

3. SIPEDO

Lebih lanjut, ada pula program yang diberi nama SIPEDO.

SIPEDO yakni Sistem Pelatihan berbasis Database Online yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat mencari pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja di Sumedang.

4. JEBOL YA MAS

JEBOL YA MAS adalah singkatan Jemput Bola Melayani Masyarakat oleh puskesmas Kota Bengkulu.

5. SISKA KU INTIP

SISKA KU INTIP adalah singkatan dari Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma.

Program ini diecetuskan di Provinsi Kalimantan Selatan untuk meningkatkan populasi ternak sapi potong hingga meningkatkan pendapatan kebun dan ternak.

6. SINTA SEKSI

Baca Juga: Viral di Medsos Dugaan Pelecehan Seksual saat Fansign WayV di Jakarta, Ini Faktanya

SINTA SEKSI adalah Sistem Informasi Tugas Akhir, Seminar, Kerja Praktek, dan Publikasi.

Program ini dicetuskan oleh Provinsi Bali dan dapat diakses oleh mahasiswa, dosen, dan pegawai.

Penggunaan istilah-istilah di atas seperti montok, jebol, semok, menjadi bentuk pelecehan verbal pada perempuan.

Bukan itu saja, pemerintah seakan mewajarkan budaya seksis lewat program-program yang diberikan.

Kejadian ini sontak menimbulkan pertanyaan, jika pemerintah saja masih mewajarkan tindakan seksis lewat penamaan programnya, ke mana perempuan harus mencari perlindungan?

Dengan demikian, seharusnya pemerintah perlu lebih sensitif untuk memilah kata yang tidak merendahkan apalagi melecehkan perempuan.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat