Riset Sebut Perubahan Tren Kencan Berdampak pada Penurunan Angka Pernikahan di Indonesia

Arintha Widya - Rabu, 10 Juli 2024
Pergeseran tren kencan disebut berpengaruh pada penurunan angka pernikahan di Indonesia. Ini risetnya!
Pergeseran tren kencan disebut berpengaruh pada penurunan angka pernikahan di Indonesia. Ini risetnya! Freepik

Menurut hasil survei yang dilakukan Lunch Actually, temuan baru di 2024 menyatakan bahwa popularitas budaya swipe telah menurun secara bertahap.

Survei ini menemukan fakta bahwa hanya 12 persen jomblo yang menggunakan aplikasi kencan setiap hari.

Sementara 42 persen lajang tidak menggunakan aplikasi kencan sama sekali.

Sayangnya, 48 persen jomblo tidak bertemu dengan siapa pun di aplikasi kencan pada tahun 2023.

Padahal, riset mencatat 72 persen dari mereka secara aktif mencoba berkencan atau bertemu dengan orang baru sepanjang tahun.

Violet Lim, CEO dan Co-Founder dari Lunch Actually Group, mengatakan bahwa ada beberapa dampak yang disebabkan oleh budaya swipe ini terhadap para jomblo di Indonesia.

“Tahun ini, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kami telah mengamati dampak yang berbeda di mana kenyamanan dalam menggunakan aplikasi kencan telah meningkatkan ekspektasi akan koneksi yang instan, sedangkan keinginan untuk mendapatkan koneksi mendalam dan hubungan yang nyata, semakin besar," ungkap Violet Lim.

Baca Juga: Bukan HTS-an atau Situationship, Ini Tren Kencan yang Populer di 2024

Para jomblo di Indonesia (72 persen) mulai menyadari bahwa komunikasi dan hubungan emosional merupakan aspek yang sangat penting.



REKOMENDASI HARI INI

Riset Sebut Perubahan Tren Kencan Berdampak pada Penurunan Angka Pernikahan di Indonesia