Parapuan.co - Menopause adalah fase dalam kehidupan perempuan ketika menstruasi berhenti secara permanen, biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun.
Periode ini secara alami akan terjadi pada setiap perempuan diikuti dengan perubahan fisik dan emosionalnya.
Di sisi lain, menopause sering kali dihadapkan dengan berbagai stigma yang dapat menghambat pertumbuhan karier perempuan.
Lebih buruk, stigma ini bisa menghalangi perempuan untuk mencapai potensi mereka di tempat kerja.
Mengutip dari laman Fortune Well, sebuah perusahaan perawatan kesehatan perempuan melakukan sebuah penelitian terkait stigma menopause menghambat pertumbuhan karier perempuan.
Penelitian ini melibat 2.000 perempuan di Amerika Serikat dengan rentang usia 40-64 tahun.
Berdasarkan penelitian tersebut, terdapat 76 persen perempuan melaporkan tidak memiliki akomodasi di tempat kerja untuk menopause.
Hasil ini menunjukkan bahwa adanya penurunan dukungan untuk perempuan yang mengalami menopause dalam berkarier.
Sementara pada survei yang dilakukan Bonafide tahun 2021 menyebutkan bahwa perempuan merasa setidaknya sedikit mendapatkan dukungan dari perusahaan ketika mengalami menopause.
Baca Juga: Kemenangan Michelle Yeoh di Oscar 2023 dan Upaya Perempuan Asia Melawan Stigma
Survei juga menunjukkan bahwa 51 persen responden menginginkan peningkatan akomodasi di tempat kerja.
Akomodasi di tempat kerja sendiri adalah segala jenis penyesuaian terhadap suatu pekerjaan atau tempat kerja yang memungkinkan perempuan yang mengalami menopause melakukan fungsi-fungsi penting dari suatu pekerjaan.
Stigma Menopause Menghambat Pertumbuhan Karier Perempuan
Jika diperhatikan, menopause mulai terjadi bahkan di usia perempuan yang masih produktif bekerja.
Usia tersebut mungkin akan menjadi puncak karier seorang perempuan.
Sayangnya, hal ini justru bersinggungan dengan perubahan kinerja dan fase menopause yang dialami.
Belum lagi tentang stigma terkait anggapan bahwa perempuan yang mengalami menopause menjadi kurang mampu dan tidak produktif.
Padahal, banyak perempuan yang tetap memiliki kinerja tinggi dan berkontribusi secara signifikan di tempat kerja.
Baca Juga: Hapus Stigma Perempuan Tidak Boleh Angkat Beban, 5 Mitos Berikut Harusnya Tak Lagi Dipercaya
Tak hanya itu, menopause sering kali dipandang sebagai tanda penuaan yang dapat memperburuk diskriminasi usia dan gender di tempat kerja.
Perempuan mungkin merasa diabaikan untuk promosi atau peluang karier karena dianggap tidak lagi produktif.
"Perempuan yang berusia 40 sampai 49 tahun merasa sedikit lebih tidak berdaya dan kurang dihargai di tempat kerja," kata dr. Alyssa Dweck, seorang dokter kandugan dan kepala staf medis Bonafide.
Untuk mengatasi stigma menopause di tempat kerja, ada beberapa langkah yang perlu diambil perusahaan termasuk memberlakukan kebijakan yang mendukung.
Perusahaan dapat mengadopsi kebijakan yang mendukung, seperti fleksibilitas kerja, cuti kesehatan, dan akses ke dukungan medis.
Perusahaan juga perlu menciptakan budaya kerja yang inklusif dan mendukung semua karyawan, tanpa memandang usia atau kondisi kesehatan, dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi.
Baca Juga: Cerita Zahra Muzdalifah Soal Stigma Perempuan yang Bermain Sepak Bola
(*)