Miris, Ternyata Ini Kota dengan Kasus Pemerkosaan Tertinggi di Indonesia

Saras Bening Sumunar - Jumat, 12 Juli 2024
Kota dengan kasus pemerkosaan tertinggi di Indonesia.
Kota dengan kasus pemerkosaan tertinggi di Indonesia. Freepik

Parapuan.co - Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis data mengejutkan terkait kasus pemerkosaan di Indonesia.

Berdasarkan data BPS yang bertajuk "Statistik Kriminal 2023" menunjukkan bahwa Aceh menjadi provinsi dengan kasus pemerkosaan tertinggi.

Kejadian pemerkosaan di provinsi Aceh ini bahkan mencapai angka 135 kasus sepanjang tahun 2023.

Lebih lanjut, Jawa Barat berada di posisi kedua kasus pemerkosaan tertinggi di Indonesia dengan total 114 kasus.

Di sepanjang tahun 2023 terdapat 1.443 kasus pemerkosaan di Indonesia.

Dari kasus-kasus yang terdaftar, anak-anak dan perempuan masih menjadi korban utamanya.

Masih berdasarkan data BPS, angka kasus pemerkosaan tahun 2023 meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan kasus pemerkosaan ini bahkan mencapai 23,97 persen.

Tingginya kasus pemerkosaan di Aceh ini seakan menjadi ironi. Apalagi Aceh dikenal dengan julukan Kota Serambi Makkah yang menjalankan syariat Islam.

Baca Juga: Sinopsis Series Delhi Crime, Kisah Nyata Korban Pemerkosaan di India

Dikutip dari laman Kompas.comAceh bahkan menerapkan adanya hukum cambuk.

Hukuman ini diberikan kepada orang-orang yang melakukan perzinahan atau hubungan intim secara ilegal.

Berkaca dari tingginya angka kasus pemerkosaan di Aceh, timbul pertanyaan mengapa perempuan masih rentan mengalami kekerasan seksual?

Mengutip dari laman Pemerintah Kabupaten Bantulada beberapa alasan mengapa perempuan sering menjadi korban kekerasan seksual:

Budaya Meninggikan Laki-Laki

Adanya budaya atau norma-norma dalam masyarakat yang lebih mengistimewakan, atau menganggap laki-laki memiliki status yang lebih tinggi dari perempuan, juga turut menjadi faktor risiko kekerasan terhadap perempuan.

Dalam hubungan rumah tangga, perempuan juga diajarkan untuk tunduk pada suami, sehingga harus menerima apa pun perlakuan suami meskipun dengan kekerasan.

Kurangnya Pendidikan Seksual

Baca Juga: Bahaya Mengancam, Ini 5 Cara Mencegah Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual

Kurangnya pendidikan seksual yang memadai, baik di sekolah maupun dari orang tua juga menjadi salah satu alasan perempuan semakin berisiko mengalami kekerasan seksual. 

Seseorang yang kurang akan pendidikan seksual cenderung tidak mengetahui batasan.

Termasuk mengetahui batasan area tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain.

Pengaduan atas Kekerasan Seksual pada Perempuan

Jika Kawan Puan atau kerabat mengalami kekerasan seksual segera buat laporan dengan menghubungi Hotline KemenPPPA di nomor 129.

Atau kamu juga bisa membuat pengaduan di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) lewat call center 148.

Baca Juga: Viral di TikTok Man VS Bear, Kenapa Perempuan Memilih Beruang daripada Laki-Laki?

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja