Berkaca dari Peretasan Pusat Data Nasional, Mengapa Situs Web Mudah Diretas?

Arintha Widya - Senin, 15 Juli 2024
Bagaimana situs web bisa diretas? Ini yang terjadi seperti dialami Pusat Data Nasional.
Bagaimana situs web bisa diretas? Ini yang terjadi seperti dialami Pusat Data Nasional. Chainarong Prasertthai

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Nasabah jika Bank Terkena Ransomware seperti BSI

3. Kerentanan Plugin

Situs web bisa diretas melalui plugin. Plugin memainkan peran penting dalam proses pengembangan situs web, terutama di WordPress.

Alat khusus seperti plugin ialah sebuah layanan yang dapat mengintegrasikan segala macam fungsi di situs web.

Plugin rentan terhadap serangan peretasan karena hacker mudah menemukan celah dalam kode plugin dan menggunakannya untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif dan rahasia.

Agar tidak menjadi korban peretasan, jaga plugin tetap diperbarui dan hindari penggunaan plugin yang sudah tidak terpakai atau ditinggalkan.

4. Celah Kebijakan Keamanan

Mengikuti kebijakan keamanan yang buruk dapat meningkatkan kemungkinan situsmu diretas.

Hindari memberikan akses admin dengan bebas, membuat kata sandi yang lemah, tidak memperbarui akun secara teratur.

Kegagalan dalam menggunakan sertifikat SSL (aman) di situs web juga membuat website mudah diretas.

Baca Juga: Kisah Remaja Perempuan 15 Tahun Bikin Situs Web untuk Bantu Korban KBGO

5. Tidak Memperbarui Perangkat Lunak

Hacker dapat mengeksploitasi perangkat lunak yang sudah lama tidak diperbarui untuk berusaha meretas situs web.

Inilah sebabnya mengapa peretas dengan sengaja mencari perangkat lunak lama, yang sering kali dapat dideteksi dari luar situs web itu sendiri.

Untuk mencegah kerentanan ini, siapkan sistem pembaruan otomatis untuk memperbarui perangkat lunak yang kamu gunakan.

Itulah tadi beberapa penyebab situs web dapat diretas, sehingga membutuhkan keamanan ekstra seperti disinggung pada tiap poin di atas.

Ingatlah bahwa peretasan bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari ransomware, phishing, malware, cross-site scripting atau serangan XSS, hingga SQL Injection.

Kejahatan siber tidak dapat dianggap remeh ya, Kawan Puan. Informasi sensitif yang ada di internet perlu dijaga dengan baik.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat dan membuatmu lebih waspada dalam penggunaan situs web, aplikasi, atau hal terkait lainnya yang menggunakan kata sandi.

Baca Juga: Pusat Data Nasional Diretas, Perempuan Paling Rentan Jadi Korban Cybercrime

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Hukuman Pelaku Pelecehan Seksual Fisik dan Non Fisik Berdasarkan UU TPKS